
Ditulis pada
oleh
Balada penuh jiwa yang sarat emosi & perenungan spiritual
🙏 Sebuah permohonan untuk petunjuk ilahi
💭 Menjelajahi makna diri & ketidakpastian
🎤 Kedalaman vokal Yura menghadirkan keseimbangan antara kerapuhan & kekuatan
🖋 “Ku memang pantas ‘tuk dicintai, tapi siapa yang kau temani?” – Refleksi diri yang penuh kerentanan
✨ “Tunjukkan jalanku pada-Mu, untuk bisa merasakan kasih-Mu.” – Doa tulus untuk mendapatkan kejelasan
🌙 “Selalu ku tunggu-tunggu di pergantian malam dan siang-Mu.” – Kesabaran dalam menanti sebuah tanda
🎹 Piano lembut & alunan string megah – menciptakan lanskap suara yang intim namun luas
🌊 Crescendo vokal – beralih mulus dari bisikan lembut ke nada tinggi yang melambung
🎼 Jembatan lagu yang menghanyutkan – semakin menarik pendengar ke dalam emosi lagu
💖 Balada yang tetap terasa bahkan setelah nada terakhir berakhir
🎶 Suara Yura bukan sekadar bernyanyi—ia menghidupkan emosi
✨ “Tanda” adalah lagu yang berbicara langsung ke dalam jiwa
“Tanda” dari Yura Yunita adalah balada emosional yang memadukan kerentanan dengan perenungan spiritual. Dengan melodi yang lembut namun kuat, lagu ini menjadi kanvas sempurna bagi vokal Yura yang melambung tinggi, memadukan kekuatan dan kelembutan dalam keseimbangan yang indah.
Sejak bait pertama, suara Yura membawa kerinduan yang tenang namun teguh:
“Ku memang pantas ‘tuk dicintai, tapi siapa yang kau temani?”
Penyampaiannya begitu intim, seperti sebuah pengakuan yang berbisik, menarik pendengar ke dalam dialog batinnya tentang harga diri dan ketidakpastian.
Saat lagu berlanjut, bagian chorus mengalun seperti sebuah doa, dengan vokalnya yang semakin dipenuhi emosi:
“Tunjukkan jalanku pada-Mu, untuk bisa merasakan kasih-Mu, beriku tanda itu.”
Di sini, kendali vokalnya bersinar—bergerak mulus dari nada lembut yang penuh refleksi hingga klimaks yang menggema dengan keputusasaan dan pengabdian.
Aransemen musik tetap sederhana, mengandalkan akor piano yang lembut dan gesekan string yang melayang untuk memperdalam penyampaian Yura.
Saat bagian bridge bergulir: “Selalu ku tunggu-tunggu di pergantian malam dan siang-Mu”, suaranya memiliki kualitas yang hampir menghypnotis, mencerminkan kesabaran dan kerinduan dalam menantikan tanda dari Tuhan.
Pada chorus terakhir, ada pergeseran dari ketidakpastian menuju pencerahan:
“Ternyata kurasakan, ku bisa merasakan tanda itu.”
Vokalnya bergerak dengan kejernihan baru, membuat akhir lagu terasa seperti sebuah kemenangan yang bersifat personal dan mendalam.
Dengan “Tanda”, Yura Yunita sekali lagi membuktikan kemampuannya mengubah emosi menjadi suara—bukan sekadar menyampaikan lirik, tetapi menghidupkannya. Ini adalah balada yang berbicara langsung ke dalam jiwa, meninggalkan jejak yang bertahan lama bahkan setelah nada terakhir menghilang.
Bagi yang ingin mendengarkan langsung, lagu ini tersedia di YouTube.
Temukan lagu pop terkurasi di whisp.fm.
[Verse]
Kutarik nafas panjang saat ini
Hembuskan perlahan dan sadari
Ku memang pantas ‘tuk dicintai
Tapi siapa yang kau temani?
Jika memang ini benar untukku
Maka dekatkanlah kepadaku
Jika memang ini bukan untukku
Bolehkahku, mohon dulu?
[Chorus]
Tunjukkan jalanku pada-Mu
Untuk bisa merasakan
Kasih-Mu, beriku tanda itu
[Verse]
Jika memang ini benar untukku
Maka dekatkanlah kepadaku
Jika memang ini bukan untukku
Bolehkahku, mohon dulu?
[Chorus]
Oh, tunjukkan jalanku pada-Mu
Untuk bisa merasakan
Kasih-Mu, beriku tanda itu
[Bridge]
Selalu ku tunggu-tunggu
Di pergantian malam dan siang-Mu
Selalu ku tunggu-tunggu
Tanda-tanda itu
[Chorus]
(Tunjukkan jalanku pada-Mu)
Untuk bisa merasakan
Kasih-Mu, beriku
Ternyata kurasakan
Ku bisa merasakan
Tanda itu
All rights reserved
Tinggalkan Balasan