Sebuah refleksi menghantui tentang kebas emosional, rasa sakit, dan keraguan diri.
🖤 Pergulatan batin yang bersifat pribadi
💭 Kebutuhan untuk merasa—meskipun harus menanggung rasa sakit
⚠️ “Gruesome” sebagai metafora kelelahan emosional
🌀 “If I lost my way / Tell me / You can be hurtful just / Don’t kill.” → Sebuah permohonan akan bimbingan di tengah ketidakpastian
💥 “Cause it’s digging in my chest / Caving from the weight / A ringing in my head / Every other day.” → Beban emosional yang terasa secara fisik
❓ “Do we have to be gruesome to feel?” → Keputusasaan untuk lepas dari kebas
💔 “Under the surface / Bitter and nervous / Do my best to make it out alive.” → Berjuang melawan kecemasan & keraguan diri
🔄 “Is anything working? / I’m tired of searching / For something to make me feel alright.” → Kelelahan akibat terus mencari pelarian
🎸 Gitar dreamy namun berat → Kabut shoegaze yang dipenuhi reverb
🎤 Vokal muram dan melankolis → Perpaduan antara bisikan rapuh dan intensitas yang menyayat
🔥 Intensitas yang perlahan membakar → Bangunan emosi yang stabil, bukan ledakan mendadak
🌫️ Campuran suara yang samar dan bernostalgia → Musik yang terasa seperti ingatan jauh
🔄 Lagu yang tetap menghantui setelah selesai
⚡ Menangkap perasaan terjebak dalam pikiran sendiri
🎧 Untuk siapa saja yang pernah merasa tersesat dalam pikirannya
💭 Apa emosi yang “Gruesome” bangkitkan dalam dirimu?
Hanya sedikit lagu yang menangkap beratnya pergulatan batin seintens “Gruesome”, rilisan terbaru dari Slow Joy. Lagu ini adalah perjalanan introspektif melalui kelelahan emosional, keraguan diri, dan pencarian putus asa akan sesuatu yang bisa dijadikan pegangan.
Dibalut melodi yang penuh luka, “Gruesome” menggabungkan kerentanan dengan atmosfer sonik yang mendalam, menjadikannya sebuah himne yang menghantui bagi siapa pun yang pernah bergulat dengan pikirannya sendiri.
“Gruesome” terasa seperti sebuah perhitungan pribadi—sebuah lagu yang lahir dari ketegangan antara keinginan untuk melarikan diri dari pikiran sendiri dan ketidakmampuan untuk membungkamnya.
Liriknya menggambarkan pertempuran batin yang tak henti-henti, di mana setiap hari membawa beban ketidakpastian. Judulnya sendiri menyiratkan sesuatu yang mengganggu—sebuah konfrontasi dengan ketidaknyamanan yang terus bersembunyi di bawah permukaan.
Bait-baitnya seperti fragmen momen putus asa, melukiskan seseorang yang berada di ambang kelelahan emosional. Baris seperti:
“If I lost my way / Tell me / You can be hurtful just / Don’t kill”
menunjukkan kesediaan untuk menanggung rasa sakit, selama itu tidak sepenuhnya menghancurkan. Ada sebuah harapan samar akan sesuatu—atau seseorang—yang bisa membuatnya tetap bertahan.
Liriknya menjelajahi ruang antara kebas dan penderitaan, mempertanyakan apakah rasa sakit adalah satu-satunya bukti keberadaan. Pre-chorus menghadirkan perasaan tercekik secara emosional:
“Cause it’s digging in my chest / Caving from the weight / A ringing in my head / Every other day / Do we have to be gruesome / To feel”
Di sini, Slow Joy menangkap frustrasi dari membawa beban yang tak terlihat—di mana emosi dirasakan begitu dalam hingga terasa seperti beban fisik. Tema berulang tentang kebutuhan untuk merasa, dengan cara apa pun, menambah nuansa keputusasaan lagu ini.
Chorus membawa gejolak batin ini ke permukaan, menawarkan momen refleksi yang lelah:
“Under the surface / Bitter and nervous / Do my best / To make it out alive / Is anything working? / I’m tired of searching / For something / To make me feel alright”
Pengulangan lirik-lirik ini mencerminkan siklus dalam menganalisa rasa sakit sambil terus mencari pelarian. Nada pasrah dalam penyampaiannya menunjukkan bahwa ini bukan sekadar kesedihan sesaat, melainkan pergulatan berkelanjutan untuk menemukan makna dan kelegaan.
“Gruesome” adalah contoh sempurna bagaimana tekstur suara dapat memperkuat penceritaan emosional. Produksinya terasa luas sekaligus klaustrofobik, membungkus pendengar dalam kabut gitar terdistorsi dan melodi yang tenggelam dalam reverb.
Slow Joy menciptakan ruang di mana suara terasa begitu intim namun sekaligus menghanyutkan, menarik pendengar semakin dalam ke inti emosional lagu ini.
Instrumentasinya dirancang dengan cermat untuk mencerminkan tema lagu—kadang lembut, namun berubah menjadi begitu berat ketika beban emosi menjadi tak tertahankan.
Chorus membuka ruang dengan pelepasan yang melayang namun tetap tertahan, mencerminkan sensasi berteriak ke dalam kehampaan, berharap ada jawaban.
“Gruesome” tetap membekas lama setelah bait terakhir, seperti kenangan menyakitkan yang muncul kembali di saat tak terduga. Lagu ini menangkap perasaan terjebak dalam lingkaran emosi—tak tahu bagaimana cara melangkah maju, tetapi juga tak ingin melepaskan masa lalu.
Bagi siapa pun yang pernah merasa berputar-putar dalam pikirannya sendiri, lagu ini hadir sebagai cermin sekaligus teman seperjalanan.
Dengan “Gruesome”, Slow Joy tidak hanya mengekspresikan rasa sakit—mereka menghidupkannya, menjadikannya salah satu rilisan mereka yang paling kuat hingga saat ini.
Bagi yang ingin mendengar langsung, lagu ini tersedia di YouTube.
Temukan kurasi lagu indie rock terbaru di whisp.fm.
[Verse]
If I lost my way
Tell me
You can be hurtful just
Don’t kill
[Pre Chorus]
Cause it’s digging in my chest
Caving from the weight
A ringing in my head
Every other day
Do we have to be gruesome
To feel
[Chorus]
Under the surface
Bitter and nervous
Do my best
To make it out alive
Is anything working?
I’m tired of searching
For something
To make me feel alright
[Verse]
Running in circles
Again
Are we taking wrong turns
Or dead ends
[Pre Chorus]
Cause it’s digging in my chest
Caving from the weight
A ringing in my head
Every other day
Do we have to be gruesome
To feel
[Chorus]
Under the surface
Bitter and nervous
Do my best
To make it out alive
Is anything working?
I’m tired of searching
For something
To make me feel alright
[Outro]
Do we have to be gruesome
To feel
For something
To make me feel alright
Do we have to be gruesome
To feel
For something
To make me feel alright
All rights reserved
Tinggalkan Balasan