
Ditulis pada
oleh
“Selam Hati Sulam Diri” – Refleksi meditatif tentang pertumbuhan & keseimbangan
💭 Perjalanan memahami diri
⚖️ Menyeimbangkan mimpi vs. realitas dalam kedewasaan
🎤 Menampilkan Endah Widiastuti, menambah harmoni & kedalaman
🖋 “Terkubur dalam asa cipta yang sempat meninggi, terbangkan alam mimpi.” – Ketegangan antara ambisi & keterbatasan hidup
🔍 “Beginikah dewasa?” – Pertanyaan tentang kesadaran diri
💫 “Pada akhirnya bahagia terdapat di senyum mereka.” – Menemukan kebahagiaan dalam momen kebersamaan
🎸 Gitar akustik hangat – fondasi intim & reflektif
🎶 Melodi flute yang mengalir – membangkitkan nostalgia & perenungan
🌊 Lanskap suara yang bernapas – membiarkan emosi tetap terasa di setiap nada
🌿 Lagu yang mengajak refleksi & merangkul kompleksitas hidup
🎶 Lembut namun mendalam, menawarkan kenyamanan & kontemplasi
💭 Luangkan waktu, dengarkan, dan biarkan musik membimbingmu ke dalam diri
“Selam Hati Sulam Diri” menghadirkan kolaborasi penuh makna antara Rangkai dan Endah Widiastuti, yang dikenal melalui karyanya di Endah N Rhesa. Keterlibatannya menjadi keputusan yang mudah setelah mendengar kedalaman konsep album Rangkai, menghadirkan harmoni vokal yang memperkaya bobot emosional lagu ini.
Lagu ini menggambarkan kompleksitas kedewasaan, bagaimana menyeimbangkan impian dengan realitas. Dibuka dengan lirik: “Terkubur dalam asa cipta yang sempat meninggi, terbangkan alam mimpi,” yang menyoroti ketegangan antara ambisi dan keterbatasan hidup, diikuti dengan pertanyaan reflektif:
“Beginikah dewasa?”
Seiring berkembangnya lagu, liriknya menggali kesadaran diri: “Nyatanya sulit untuk menyelami hati, meresapi lika-liku hidup ini.”
Pergulatan ini bukan hanya eksternal, tetapi juga internal—usaha untuk mendamaikan emosi dengan nilai-nilai pribadi: “Nyatanya sulit untuk menaklukkan diri di antara emosi dan nilai insan sejati.”
Namun, bagian bridge membawa titik terang: “Pada akhirnya bahagia terdapat di senyum mereka”. Kebahagiaan, menurut lagu ini, ditemukan dalam momen yang dibagikan dengan orang lain. Baris penutup menegaskan pentingnya keseimbangan:
“Sebaik-baiknya perkara adalah di tengah-tengahnya.”
Pada akhirnya, lagu ini menangkap perjalanan menemukan diri sendiri—menerima ketidakpastian sambil terus mencari harmoni.
Musiknya dibalut dengan aransemen yang hangat dan organik, memperkuat nuansa reflektif lagu ini. Petikan gitar akustik yang lembut menjadi dasar, menciptakan atmosfer intim dan kontemplatif.
Suasana membumi ini semakin diperkaya oleh kehadiran seruling, yang mengalir dalam melodi lembut. Bukan sekadar elemen tambahan, seruling menjadi jangkar emosional lagu, membangkitkan rasa nostalgia dan perenungan.
Interaksi antara instrumen-instrumen ini memberi ruang bagi lagu untuk bernapas, memperkuat tema eksplorasi diri dan pergulatan batin. Aransemen yang terkendali namun ekspresif memastikan bahwa fokus tetap pada lirik, sekaligus memperdalam daya tarik emosional lagu ini.
Setiap nada terasa penuh makna, membawa pendengar ke dalam ruang meditatif di mana liriknya terus bergema bahkan setelah lagu usai.
“Selam Hati Sulam Diri” berdiri sebagai refleksi lembut namun mendalam tentang pengalaman manusia.
Dengan instrumen yang menenangkan dan lirik yang introspektif, lagu ini mengundang pendengar untuk berhenti sejenak, merenung, dan menerima kompleksitas pertumbuhan pribadi.
Lewat kualitas meditatifnya, Rangkai menghadirkan karya yang begitu mengena—memberikan kenyamanan dan renungan dalam takaran yang seimbang.
Bagi yang ingin mendengarkan langsung, lagu ini tersedia di YouTube.
Temukan kurasi lagu folk terbaru hanya di whisp.fm.
[Verse]
Terkubur dalam asa cipta yang sempat meninggi
Terbangkan alam mimpi
Dialektika tuntut hidup seimbang realita
Beginikah dewasa
[Chorus]
Nyatanya sulit untuk menyelami hati
Meresapi lika liku hidup ini
Nyatanya sulit untuk menaklukkan diri
Di antara emosi dan nilai insan sejati
[Verse]
Dialektika tuntuk hidup seimbang realita
Beginikah dewasa
[Chorus]
Nyatanya sulit untuk menyelami hati
Meresapi lika liku hidup ini
Nyatanya sulit untuk menaklukkan diri
Di antara emosi dan nilai insan sejati
[Bridge]
Pada akhirnya bahagia
Terdapat di senyum mereka
Sebaik-baiknya perkara
Adalah di tengah-tengahnya
[Chorus]
Nyatanya sulit untuk menyelami hati
Meresapi lika liku hidup ini
Nyatanya sulit untuk menaklukkan diri
Di antara emosi dan nilai insan sejati
All rights reserved
Tinggalkan Balasan