No summary available.
NOAH & Ramengvrl Jelajahi Kekacauan Overthinking dalam “Suara Dalam Kepala”
NOAH kembali dengan gebrakan lewat single terbaru mereka, “Suara Dalam Kepala”, kolaborasi dengan rapper Ramengvrl yang memadukan pesona melodi khas NOAH dengan permainan kata tajam dari Ramengvrl. Dirilis setelah masa hiatus, lagu ini menggambarkan siklus overthinking yang tak berkesudahan—pikiran yang terus berputar dan enggan mereda.
Secara lirik, “Suara Dalam Kepala” menangkap perasaan terjebak dalam pikiran sendiri, yang langsung tercermin dalam bait:
“Berhentilah berbicara, Berhenti memikirkan semua, Kau dan pengulanganmu, Pengulanganmu, oh oh.”
Pengulangan kata dalam liriknya mencerminkan sifat melelahkan dari overthinking—di mana pikiran terus kembali ke titik awal, tanpa ada kepastian atau solusi. NOAH dengan apik menggambarkan kelelahan mental, diperkuat oleh vokal emosional Ariel yang membuat pendengar ikut merasakan ketegangan seolah mereka sendiri terperangkap dalam monolog batin yang tak berujung.
Sementara NOAH menghadirkan inti emosional lagu, Ramengvrl menyuntikkan energi segar lewat aliran liriknya yang tajam dan berirama. Versenya bermain dengan rima dan repetisi, mencerminkan pusaran pikiran yang tak kunjung henti.
Dengan gaya khasnya, Ramengvrl menambahkan dimensi baru tanpa menggeser identitas musikal NOAH. Kehadirannya memperkaya lagu ini, menjembatani dunia rock alternatif dan hip-hop dalam kolaborasi yang tak terduga, namun tetap selaras.
Di balik tema yang penuh introspeksi, NOAH tetap mempertahankan sentuhan antemik mereka, terutama dalam reff yang megah. Melodinya membawa kehangatan yang familiar, mengingatkan pada hit-hit sebelumnya yang telah membuat banyak penggemar jatuh hati.
Cara Ariel menyanyikan “Suara..” dengan nada terbuka menciptakan momen sempurna untuk konser langsung, di mana penonton bisa ikut berseru sebelum ia melanjutkan dengan “.. dalam kepalaku semakin nyata..”—sebuah hook sederhana namun kuat yang memperkuat daya tarik NOAH sebagai pencipta lagu-lagu sing-along yang selalu membekas.
“Suara Dalam Kepala” adalah langkah berani sekaligus bernostalgia bagi NOAH, membuktikan bahwa mereka mampu berkembang tanpa kehilangan jati diri. Dengan merangkul kolaborasi baru tanpa meninggalkan esensi melodi khas mereka, NOAH terus memikat hati para penggemar lama maupun baru.
Lagu ini menjadi bukti daya tarik mereka yang tak lekang oleh waktu—menawarkan refleksi mendalam sekaligus chorus yang tak tertahankan untuk dinyanyikan bersama.
Dengan melodi NOAH yang melayang dan rap tajam dari Ramengvrl, “Suara Dalam Kepala” mengubah badai pikiran yang kacau menjadi sebuah lagu yang katarsis sekaligus menggugah—sebuah lagu yang terasa seperti pikiran yang tak bisa dihentikan, namun justru membuat pendengarnya betah tenggelam di dalamnya.
Lagu ini sudah tersedia untuk didengarkan di YouTube:
Temukan lagu rock alternatif terbaik dan musik terbaru yang dikurasi secara eksklusif di whisp.fm.
[Verse 1 – Ariel]
Tersisa di sunyi malam, lamunan memanjang
Setelah letih kehidupan
Kucoba pejamkan mata, tetap ku terjaga
Melewati hampa
Seketika kepalaku
Berputar seperti mesin waktu
Pengulangan yang tak perlu
Mencoba mengerti masa lalu
[Verse 2 – Ramengvrl]
Yeah, overthinking, kenapa kau tak let go? Pikiranku spin, spin, cepat like turbo
Uh, Mama tanya, kenapa progres slo-mo? Sorry if I’m in my lane, aku tidak FOMO
Tak mengerti kenapa pikiranku upset, tenggelam di kamarku sambil playing Offset
Kulawan imaji dalam bait ini
Terbawa arus, udah macam tsunami
[Pre Chorus – Ariel]
Berhentilah berbicara
Berhenti memikirkan semua
Kau dan pengulanganmu
Pengulanganmu, oh oh
[Chorus]
Suara dalam kepalaku semakin nyata
Semakin mengganggu
Suara dari pikiranku terus berkata
Mengganti mimpiku
Pusing, suara di kepalaku screaming seperti Bruce Lee, mencoba berpijak, kududuk di kursi
Just wanna be me and I don’t care who see, you feel me?
[Verse 3 – Ramengvrl]
Aku bukan main-main, aku agak lain, jangan sok dekat, man, don’t hit up my line
Kalau mereka tak suka itu big crime, tapi kalau mereka obsessed itu bad sign
Lihat aku di TV, lihat aku on the screen, dapat call dari rumah saying, “Kapan kemari?”
Personality beda than reality, and if you hate me or love me I don’t give a fuck, I’m me
[Chorus]
Suara dalam kepalaku semakin nyata
Semakin mengganggu
Suara dari pikiranku terus berkata
Mengganti mimpiku
[Post Chorus – Ramengvrl]
Pusing, suara di kepalaku screaming seperti Bruce Lee, mencoba berpijak, kududuk di kursi
Just wanna be me and I don’t care who see, you feel me?
Pusing, suara di kepalaku screaming seperti Bruce Lee, mencoba berpijak, kududuk di kursi
Just wanna be me and I don’t care who see, you feel me?
All rights reserved
Tinggalkan Balasan