
Ditulis pada
oleh
No summary available.
Single terbaru Ghea Indrawari, “Apa Itu Konsep Bahagia” adalah refleksi mendalam tentang penerimaan diri dan kebebasan emosional. Dengan aransemen yang lembut namun bertenaga, lagu ini mengeksplorasi kompleksitas dalam mencari cinta dan kebahagiaan, hingga akhirnya menerima bahwa pemenuhan sejati datang dari dalam diri, bukan dari pengakuan orang lain.
Lirik lagu ini menjadi inti emosional yang memperkuat tema penerimaan dan pembebasan diri. Pengulangan frasa “Sudahlah, sudah” menegaskan momen akhir—bukan sebagai bentuk menyerah, tetapi sebagai keputusan untuk mengambil kendali atas kesejahteraan emosionalnya sendiri. Ghea bukan sekadar pasrah; ia memilih untuk berhenti menyakiti dirinya demi cinta yang tidak seimbang.
Salah satu bait paling mencolok, “Membunuh jiwaku sendiri untuk kau cintai,” menggambarkan dampak menyakitkan dari mengorbankan diri demi dicintai orang lain. Lirik ini mencerminkan luka mendalam dari upaya membentuk diri agar sesuai dengan ekspektasi orang lain, hanya untuk menyadari bahwa harga yang harus dibayar terlalu besar.
Namun, seiring lagu berkembang, terjadi pergeseran perspektif—“Biar kucari cara lain untuk dicintai” menandakan kesadaran baru bahwa cinta dan kebahagiaan tak harus berasal dari satu sumber saja.
Baris penutup, “Ku hidup untuk diriku sendiri,” menjadi titik balik yang kuat—sebuah penerimaan atas nilai diri dan kemandirian. Realisasi bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada orang lain menjadi pesan yang menggema dalam hati pendengar, terutama mereka yang pernah merasakan pergulatan serupa.
Komposisi “Apa Itu Konsep Bahagia” mencerminkan perjalanan emosional yang dituangkan dalam liriknya. Lagu ini dibuka dengan aransemen yang lembut dan hampir ragu-ragu, mencerminkan ketidakpastian awal dalam mempertanyakan diri sendiri.
Seiring berjalannya lagu, instrumentasi menjadi semakin kaya, mendukung intensitas vokal Ghea saat ia bergerak menuju penerimaan diri. Pada puncak lagu, aransemen membesar, memperkuat pelepasan emosional di bagian refrain terakhir. Hasilnya adalah lagu yang tidak hanya bercerita tetapi juga membuat pendengar merasakan setiap perubahan emosi di dalamnya.
Ghea Indrawari menghadirkan penampilan vokal yang lembut sekaligus tegas, memberikan bobot emosional yang mengangkat lagu ini lebih dari sekadar rangkaian kata. Suaranya membawa nuansa rentan dan introspektif di awal lagu, mencerminkan rasa ragu dan pencarian jati diri.
Namun, saat lagu berkembang, cara ia menyampaikan lirik menjadi semakin mantap, berpuncak pada ekspresi kebebasan yang membebaskan. Pengulangan terakhir dari “Sudahlah” bukan sekadar bentuk pasrah—tetapi kesadaran bahwa kebahagiaan berada di tempat lain, dan ia siap melangkah maju dengan caranya sendiri.
“Apa Itu Konsep Bahagia” bukan sekadar balada yang indah, melainkan sebuah himne tentang pencarian jati diri dan ketahanan emosional. Dengan lirik yang sangat personal, penampilan vokal yang menggugah, serta aransemen yang mendukung pesan lagunya, lagu ini menjadi ungkapan kebebasan dalam menemukan kebahagiaan dari dalam diri.
Ghea Indrawari kembali membuktikan kemampuannya dalam menciptakan musik yang berbicara langsung ke hati, menjadikan lagu ini sebagai salah satu momen paling berkesan dalam kariernya.
Bagi yang ingin mendengarkan, “Apa Itu Konsep Bahagia” tersedia di YouTube.
Temukan lagu pop terbaik dan rilisan terbaru pilihan, hanya di whisp.fm
(Verse)
Tak bisakah ku dapat ketenangan
Di dunia yang berisik ini?
Menjadi apa yang aku mau
Tanpa dicaci
Jika kupenuhi semua maumu
Pedulikah kau dengan hatiku?
Apa itu konsep bahagia?
Jika begini
(Chorus)
Sudahlah, sudah
Cukup sampai di sini, ku berhenti
Membunuh jiwaku sendiri untuk kau cintai
Tak akan lagi
Ku hidup membenci diri sendiri
Sudahlah, sudah
Cukup sampai di sini, ku berhenti
Biar kucari cara lain untuk dicintai
Sekali lagi
Ku hidup untuk diriku sendiri
Cukup sudah diriku begini
Hidup untuk diriku sendiri (Biarkan ku tenang)
Di dunia ini
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah
Cukup sampai di sini, ku berhenti, ah-ah-ah, ah-ah
Membunuh jiwaku sendiri untuk kau cintai (Ah-ah)
Tak akan lagi
Ku hidup membenci diri sendiri, oh-oh
Sudahlah, sudah
Cukup sampai di sini, ku berhenti
Biar kucari cara lain untuk dicintai
Sekali lagi
Ku hidup untuk diriku sendiri
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah
Sudahlah, sudah…
All rights reserved
Tinggalkan Balasan