Kwartet post-punk asal kota Surabaya, Cotswolds baru saja merilis album penuh berjudul Tadius pada 31 Desember 2017 kemarin. Mereka adalah Ted Windrata (Gitar & Vokal), Dwiki Putra (Gitar), Wing Wisesa (Bass), dan Faras Fauzi (Drum). Sebelumnya mereka mengawali karir dalam skena indie Indonesia pada tahun 2012 lalu, selang satu tahun setelahnya mereka mengeluarkan EP pertama, dua tahun kemudian disusul sebuah split EP dengan band indie pop dari Jakarta , Bedchamber.

“Tadius diambil dari bahasa slang dengan arti “a jerk or a very stuck up person. Overall album ini menggambarkan seseorang yg depressed, stuck, dan penuh dengan rasa anxiety. Sebuah crisis yg sering dialami seseorang di era sekarang ini dimana hal itu diperparah oleh tekanan dari lingkungan sekitarnya” terang  Ted Windrata.

Terlepas dari arti sebuah judul, Tadius adalah luapan ekspresi akan kegelisahan yang justru dialami kebanyakan anak muda saat mereka mulai menjinjak umur matangnya. Disaat sebagian dari para pemuda ini menghadapi banyak masalah kehidupan yang pelik, membuat mereka tenggelam dalam dilema, mengalami depresi, tertekan, muak dan pada puncaknya menghampiri keputusasaan.

Kegelisahan disini mungkin seperti yg dirasa pemuda pemudi ketika memasuki fase quarter life crisis. Dan kita jg mengakui sedang berada dalam fase itu. Beruntunglah berangkat dari adanya kegelisahan kegelisahan itu bisa menstimulus kami untuk bermusik dan menuliskan apa yg sedang kita rasakan” jelas Dwiki Putra.

Secara sound album ini cukup terinspirasi oleh katalog lama dari Postcard Records, beberapa dipengaruhi oleh repetisi ketukan krautrock 70an.  Dua lagu lama direkam ulang dan dimuat dalam putaran, masing-masing diambil dari yang terbaik sebagai entitas di materi EP dan Split sebelumnya dan Album ini dirilis dalam format CD pro dan Digital melalui label independen asal Solo, Hema Records.

“Semua lagu di album Tadius ini merepresentasikan kami, dan dalam penggarapan di album ini tidak buru-buru dibanding EP kemarin. Lebih banyak explore musik juga di pada album ini” terang Wing Wisesa.

“Gue pribadi cukup seneng ketika Bagus sang empunya label melabeli Tadius ini dengan embel embel Kraut Rock. Perlu diketahui sebelum proses take drum berlangsung gue sempet ketagihan track Hallogallo milik Neu!” jelas Farras Fauzi.

Sebelumnya mereka sudah merilis sebuah single berjudul “Spectrum of Our Time” untuk diperdengarkan melalui akun Soundcloud Hema Records ( https://soundcloud.com/hemarecords/cotswolds-spectrum-of-our-time ). Adapun kalau berminat CD dan bundle Album Tadius bisa order di hemarecords.com . Untuk pengerjaan artwork dipercayakan kepada seniman asal Jakarta, Onel ( @onelonel ) . Rencananya mereka akan membuat sebuah showcase perihal launching party album Tadius pada bulan April mendatang di Surabaya.

 

Discography:

Cotswolds (self-titled) – EP

Tsefula Tsefuelha Records

Rilis 13 Maret 2013

 

Cotswolds x Bedchamber – Portside

Nanaba Records

Rilis 5 Desember 2015

 

Cotswolds – Tadius

Hema Records

Rilis 31 Desember 2017

 

Site:

Bandcamp : cotswoldsid.bandcamp.com

Tumblr : cotswoldsid.tumblr.com

Soundcloud : soundcloud.com/cotswolds

Instagram : instagram.com/cotswolds.id

Twitter : twitter.com/cotswoldsid

 

Contact person:

Andi Fitriono (085640754946)

Windrata Faizal (085648018148)

Artist

Genre

Year

Country

Categories

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *