Mengutip langsung dari liner notes yang ditulis oleh Akhmad Alfan Rahadi di website milik Yes No Wave Records, “Ache merupakan band emotive punk berbasiskan dari Tangerang yang terdiri dari Rizkan pada departemen vokal dan bass, Putra pada drum, dan Ayam pada posisi gitar, yang juga merupakan gabungan dari band seperti San-Ei! dan Rejected Kids.” Melalui rilisan pers yang diterima langsung oleh redaksi Backstage Whisp, bisa dikatakan ini merupakan impian mendalam dari seorang Rizkan, yang terlebih dahulu dikenal melalui sepak terjangnya bersama Rizkan Records, untuk memiliki album rekaman sendiri. Kabarnya, Rizkan harus menunggu sampai dengan 12 tahun untuk menjadikan angan-angannya (dalam ngeband) selama ini menjadi kenyataan.
Ache, sama seperti Rizkan bukanlah eksponen yang menyukai basa-basi. Paling tidak itu tercermin secara tersurat dari rangkuman rilisan pers mereka. Secara tak langsung mereka menganggap cerita layar yang bisa ditemukan dalam lembaran rilisan pers milik mereka sendiri tak ubahnya seperti sebuah bualan semata (Walau tentu akan lebih menyenangkan untuk dapat menggali lebih banyak mengenai mereka dan mendapatkan sedikit konteks dari materi yang mereka rilis saat ini). Meski begitu, minimnya konteks dalam memahami rilisan yang mereka keluarkan sebelum indra pendengaran kita mengambil alih palu penghakiman sebenarnya bisa dimaklumi. Musik yang mereka mainkan bukanlah musik sugar sweet dengan sound-sound modern yang seperti ingin membawa kemegahan atmosfer arena (walau lebih seringnya fail), tapi pure naked, benar-benar telanjang dan terasa kasar sekali dalam artian yang bagus tentunya. Menjadikan saya sedikit memahami tentang konsistensi rilisan pers dan musik yang dimainkan.
Tak perlu rasanya kita menyanding ensiklopedia mengenai musik yang lengkap saat mendengarkan mereka. Setiap tarikan yang mereka bawakan rasanya terdengar renyah, tak terlalu mengada-ada dengan sesuatu yang sulit dipahami. Debut ini seperti merasakan bahwa yang perlu kalian untuk antisipasi hanyalah sebuah perasaan gembira saja. Saya bisa membayangkan bagaimana lagu seperti “Larry” bisa menjadi sebuah lagu yang ramai dinyanyikan secara berkelompok dalam setiap house gigs yang mereka mainkan. Bayangan tentang visual yang sebenarnya tak pernah saya alami itu sekaligus meyakinkan saya bahwa band ini memang potensial, sehingga harus diperkenalkan di khalayak yang lebih ramai lagi. Terlebih, debut mereka kali ini dibantu secara langsung oleh Kiki dari D’Masiv yang secara jam terbang tentu sangat memahami mengenai industri musik pop tanah air. Berbekal dengan materi yang memang menarik sedari awal, bergabungnya Kiki menjadikan Ache paham betul dalam menghadirkan sentuhan pop yang menjadikan musik yang mereka bawakan tak hanya murni, namun mampu menyentuh sisi paling sentimental sekalipun.
Debut EP mereka yang berjudul Tired ini bisa kalian unduh secara gratis melalui laman resmi Yes No Wave Records -> download atau kalian dengarkan melalui pemutar di bawah ini.
Baca juga topik menarik lainnya mengenai Lagu Indonesia dan Pop Punk dari Backstage Whisp.
Tinggalkan Balasan