Banyak kritikan yang ditujukan kepada lagu metalcore saat ini, adakah yang memang bagus?
Menurut kalian lagu metalcore seperti apa yang bagus? Apakah yang penuh dengan riff mencekam, apakah yang memiliki clean vocal super tinggi (angel voice), ataukah yang memiliki breakdown ganas? Berbicara mengenai lagu metalcore memang tak akan selesai dalam waktu satu atau dua jam saja, bermula dari akar musik metal, metalcore sudah mengalami banyak fase sampai terdengar seperti sekarang ini. Jika kita membicarakan musik metalcore, mungkin anak-anak zaman sekarang akan langsung menyebut nama-nama familiar yang diagungkan oleh Alternative Press atau Rock Sound atau Kerrang! seperti Bring Me The Horizon, Memphis May Fire, Crown The Empire, atau malahan While She Sleeps. Nama-nama itu memang boleh dikatakan sebagai band yang menjadi headliner dan pemegang garda terdepan dalam skena musik metalcore saat ini.
Jika kita telaah lebih jauh, saat ini banyak band metalcore yang mulai beralih dengan menulis lagu metalcore rasa stadium atau katakanlah stadium metal. Ya, bayangkan saja ketika AC/DCÂ memasukan unsur shred dan breakdown ke dalam lagu mereka. Lagu-lagu terbaru yang ada di skena metalcore pun banyak dikritik memiliki sound yang hampir seragam, walaupun banyak pula band-band visioner yang muncul belakangan ini seperti Issues. Oleh karena alasan itulah, tim redaksi sepakat untuk melihat lagu metalcore apa yang memiliki kualitas bintang lima sepanjang sejarah aliran musik ini? Apa implikasi penulisan lagu-lagu ini terhadap lagu baru yang beredar tangga lagu alternatif saat ini? Tim redaksi sudah melakukan kurasi terhadap lagu metalcore terbaik yang pernah ditulis sepanjang masa, ada sepuluh lagu yang akan dibahas di sini. Kesepuluh lagu ini dimasukkan melalui pertimbangan banyak hal, salah satunya karena popularitas, kreativitas, dan penulisannya. Oleh karena itu, selamat menikmati sajian lagu metalcore terbaik sepanjang masa dari Backstage Whisp.
Killswitch Engage – The End of Heartache (diambil dari The End of Heartache, 2004)
Killswitch Engage adalah salah satu band yang mengenal betul tentang bagaimana cara menulis lagu metalcore kelas atas (baca: Lagu Metal Paling Berpengaruh). Band ini, jika kita boleh berlebihan adalah salah satu band yang mengawali pergerakan metalcore modern untuk diterima secara lebih luas. Terbukti kesuksesan mereka telah membuka keran dalam penerimaan band-band metalcore lainnya oleh pendengar musik kasual. “The End of Heartache” memang bukan tipe lagu yang agresif, bahkan lebih cenderung bergaya power ballad. Namun, oh boy jangan pernah elakkan tingkat kepadatan musik yang mereka tawarkan dan bagaimana mereka membangung intensitas yang tinggi sebelum meledak dalam chorus yang membahana. Belum lagi, lagu ini sangat relatable sekali untuk kalian yang sedang berada dalam masa move on dari sebuah hubungan. Dengarkan di bawah ini.
August Burns Red – Composure (diambil dari Messengers, 2007)
Banyak perdebatan di luar sana yang berusaha membandingkan materi dari Parkway Drive dengan August Burns Red, namun banyak juga dari perdebatan itu yang setuju bahwa kedua band ini adalah dua nama yang sangat esensial dalam diskografi musik metalcore. “Composure” banyak menyimpan harta karun lick melodius yang membuatmu selalu terjaga dengan kombinasi shred yang pas. Lagu ini merupakan representasi yang sesuai jika kalian ingin mengetahui bagaimana August Burns Red menulis riff dalam lagu-lagu mereka. Tak sedetikpun mereka mengkonstruksi sebuah riff dengan asal-asalan, seperti “yang penting ada riff-nya”, dengarkan saja maka kalian akan diajari oleh mereka tentang proses pengkonstruksian sebuah lagu yang kohesif. Dengarkan lagunya di bawah ini.
Parkway Drive – Wild Eyes (diambil dari Atlas, 2013)
Cetak biru dari sebuah musik yang bernama arena metal, okay memang mereka bukan band pertama yang memainkan musik metal dengan feel stadium besar seperti ini namun Parkway Drive adalah salah satu band yang paling berhasil dalam melakukannya tanpa berlebihan. Lagu ini dibangun di atas pondasi yang kokoh bernama riff guitar dan chant yang berkumandang seakan-akan mereka sedang mengatakan kepada kita, “Dunia memang berakhir, tapi tak ada salahnya untuk meneriakkan chant ini bersama-sama”. Bagian infektif yang seperti itu membuat band ini membekas, menjadikan mereka sebagai salah satu nama paling paten dalam sejarah musik metalcore hingga sampai saat ini. Dengarkan “Wild Eyes” di bawah ini.
Bring Me the Horizon – Sleepwalking (diambil dari Sempiternal, 2013)
Terdengar kasar tapi juga sangat melodius dan kece. Ketika Bring Me The Horizon memutuskan untuk memoles musik mereka secara frontal melalui album Sempiternal, mereka malah menciptakan salah satu lagu paling antemik dan progresif dalam katalog musik mereka. “Sleepwalking” adalah sebuah lagu dengan injeksi tenaga dan semangat yang adekuat. Mungkin memang benar, fans mereka sangat menyebalkan (try me) namun melalui album Sempiternal ini mereka baru saja memperagakan kedalaman emosi yang jika ditelaah lebih jauh sangat menyeramkan.
Bullet For My Valentine – Tears Don’t Fall (diambil dari The Poison, 2005)
Perpaduan dari vokal yang (cenderung?) ringan dengan teriakan yang memekakan telinga, dengan solo gitar yang menakjubkan. Yang paling menarik dari lagu ini kami rasa bukanlah pada bagian instrumentisasi atau perubahan tempo yang sedikit over the top itu, namun bagaimana band ini mau untuk terdengar sangat ringkih dalam penulisan liriknya. Ada seorang bilang, penulis yang hebat adalah orang yang mampu menunjukkan kelemahan dirinya dalam tulisan, dalam hal itu lagu “Tears Don’t Fall” layak disebut sebagai salah satu lagu metalcore yang paling menarik dalam perkembangan musik metalcore secara keseluruhan. Dengarkan lagunya di bawah ini.
Zao – Lies of Serpents, A River of Tears (diambil dari Where Blood and Fire Bring Rest, 1998)
Zao, satu nama yang selalu terlewat dari radar para pendengar musik metalcore di Indonesia, adalah band yang sangat-sangat bagus (kami bisa saja menambahkan kata sangat lagi, tapi kalian tentu tahu maksud kami). Lagu ini adalah salah satu lagu terbaik yang pernah mereka tulis dan sebaiknya dianggap serius oleh band (stadium) metalcore saat ini. Dengan vokal yang menghantui, serta riff yang sangat berat, lagu ini menangkap emosi yang sangat padat dari gaya bermusik mereka. Tak hanya konten yang emosional, Zao juga berhasil menunjukkan kebuasan musik metalcore yang dirangkum dengan kombinasi gitar mereka yang crunchy. Dengarkan salah satu lagu metalcore terbaik berjudul “Lies of Serpents, A River of Tears” di bawah ini.
Poison The Well – Apathy Is Cold Body (diambil dari You Come Before You, 2003)
Intens, kasar, dan indah dalam saat yang bersamaan. Lagu ini merupakan sebuah lagu yang menganggap serius tentang arti perasaan dalam sebuah musik, bahkan dalam musik yang dikatakan sangat manly ini. Poison The Well pada waktu itu menunjukkan bahwa mereka adalah band dengan pemikiran yang sangat maju, ditambah dengan kemampuan mereka dalam memproduksi melodi yang kuat dan membekas serta emosi yang overwhelming. Kalian bisa mendengarkan lagu berjudul “Apathy Is Cold Body” di bawah ini.
Architects – Gravedigger (diambil dari Lost Forever // Lost Together, 2014)
Jika kalian dengarkan, saat ini banyak sekali band penganut musik metalcore yang memasukkan unsur “bleh” ke dalam susunan musik mereka. Banyak yang terlalu berlebihan, sehingga akhirnya malah menjadi overused dan cringey, tapi ada pula yang melakukannya dengan berkelas. Nah, Architects adalah salah satu band yang tahu bagaimana melakukan “bleh” itu dengan sangat baik, “Gravedigger” adalah contohnya. Lagu ini tak hanya memiliki intensitas yang maksimal, namun juga sebuah cetak biru tentang bagaimana sebuah “bleh” ditempatkan dalam komposisi lagu. Ini merupakan salah satu karya terbaik dari mendiang Tom Searle (Rest in peace). Dengarkan lagu berjudul “Gravedigger” di bawah ini.
Unearth – My Will Be Done (diambil dari The March, 2008)
Bayangkan sebuah lagu dengan struktur yang begitu memukau, konseptual, dan penuh perhitungan, lagu berjudul “My Will Be Done” ini layak untuk dimasukkan sebagai salah satu lagu metalcore dengan struktur yang paling terkonsep. Mulai dari intro gitar dengan teknik sweeping yang glorious, sampai dengan interlude yang membuat mulutmu melongo. Alasan itu sudah sangat cukup untuk mengkategorikan Unearth sebagai salah satu band primer dalam skena musik metalcore. Kalian bisa mendengarkan lagu berjudul “My Will Be Done” di bawah ini.
All That Remains – Empty Inside (diambil dari The Fall of Ideas, 2006)
Metalcore yang mereka mainkan terinspirasi oleh musik melodic death metal yang kental dan lagu ini adalah saksi yang sangat tepat untuk menggambarkan hal tersebut. Mereka tak hanya berhasil menginkorporasikan pengaruh melodic death metal ke dalam lagu ini, lebih daripada itu mereka berhasil mencampur intensitas dan melodi yang manis secara pas ke dalam masterpiece berdurasi enam menit. Tak hanya itu, mereka juga mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sepertinya tak akan lekang oleh zaman dan akan selalu memberikan efek penyegaran yang sama setiap kali kalian mendengarkan lagu “Empty Inside” ini. Dengarkan lagu berjudul “Empty Inside” di bawah ini.
Tentunya daftar lagu metalcore terbaik yang tim redaksi Backstage Whisp sudah susun ini bukanlah daftar yang sempurna. Mungkin ada lagu metalcore favorit kalian yang tidak kami masukkan di sini dan ada pula lagu lain yang terlewat oleh kurasi tim redaksi. Apa ada lagu yang menurut kalian layak masuk dalam kumpulan lagu metalcore terbaik namun tidak ditemukan di sini? Jangan sungkan untuk berikan pendapat kalian melalui kolom komentar di bawah ini ya 🙂
Ps. jangan ketinggalan untuk membaca seri lagu paling berpengaruh versi Backstage Whisp.
1. Lagu Pop Paling Berpengaruh
2. Lagu Punk Paling Berpengaruh
3. Lagu Metal Paling Berpengaruh
Tinggalkan Balasan