Melengkapi daftar mengenai album terbaik 2016 yang sudah tim redaksi susun beberapa hari yang lalu, redaksi Backstage Whisp juga sudah menyusun daftar mengenai lagu terbaik 2016. Tim redaksi akan menggabungkan lagu terbaik Indonesia dan lagu terbaik barat yang sudah dirilis selama satu tahun penuh untuk kemudian menyajikan lima puluh deretan lagu yang terbaik selama tahun 2016. Adapun daftar ini disusun berdasarkan beberapa pertimbangan dan melingkupi aliran musik yang memiliki rentang sangat luas, serta pengaruh yang mereka berikan terhadap industri musik secara garis besar.
Ada beberapa lagu yang menurut tim redaksi sangat bersinar tahun ini, sebagai contoh sebuah lagu dari band pop rock asal kota Malang, Coldiac yang memperkenalkan debut mereka dengan spektakuler dan cara ekstravagan berjudul “Heartbreaker”. Ada pula lagu dari penyanyi pop wanita bertalenta, Carly Rae Jepsen yang tahun ini merilis sisi b-side dari albumnya yang dirilis tahun 2015 lalu, Emotion. Belum lagi ketika kita menoleh ke arah Jepang, ada dua band muda yang patut diperhitungkan eksistensinya mulai sekarang, yaitu Hump Back yang mengkombinasikan musik pop Jepang, indie rock, dengan emo, dan Yonige, trio cewek pembawa pengaruh musik alternatif.
Tak ingin berbasa-basi lebih lanjut lagi, inilah dia lagu terbaik 2016 versi Backstage Whisp. Ps. simak juga daftar tangga lagu terbaru versi Backstage Whisp yang diperbaharui tiap minggunya.
![]() | 50. Half Hearted Hero – Same Old Same Untuk membuka daftar lagu terbaik 2016, tim redaksi memilih lagu dari Half Hearted Hero berjudul “Same Old Same’. Mempunyai sound yang renyah dan ketukan upbeat, lagu andalan dari album terbaru Half Hearted Hero, Isn’t Real ini adalah lagu yang bisa membuat kalian bersukacita ketika mendengarkannya. |
![]() | 49. Field Mouse – Out Of Context Dibuka dengan teknik palm mute dan petikan gitar di sisi lain, serta tempo yang stabil, lagu ini memasuki klimak jauh sebelum chorus mereka lantangkan. Memiliki dinamika yang menarik dan terdengar sangat halus, bagian paling rewarding dari “Out of Context” adalah ketika mereka memutuskan untuk berpindah dari verse ke interlude selama dua kali sebelum memasuki chorus yang ‘kasar’. |
![]() | 48. Deer Leap – Phoebe Weatherfield Lupakan album baru dari American Football jika memang gagl memenuhi ekspektasimu, mulailah untuk berkenalan dengan Deer Leap, band pembawa musik emo dengan sedikit atmosfer post rock. Salah satu lagu emo paling menarik dan terbaik tahun 2016 ini. |
![]() | 47. Erica Freas – Moon Pentolan grup punk rock RVIVR terdengar sedikit rapuh di sini. Melalui setiap petikan gitar akustik yang ada di depannya, Erica baru saja memberi makna yang dalam bagi lagu ini. Luangkan waktu sejenak dan tenggelamlah dalam cerita Erica Freas di lagu ini. |
![]() | 46. Porches – Be Apart Aaron Maine memiliki suara tenor yang berkarakter dan hal itu tertranslasikan dengan sangat baik ketika disandingkan dengan musik synthpop, lengkap dengan segala keyboard line dan layer synth yang melatarbelakangi suara tenor Aaron. |
![]() | 45. Saosin – Racing Towards a Red Light Anthony Green terdengar fenomenal bersama Saosin, paling tidak album terbaru Saosin, Along The Shadow membuktikan hal tersebut. Lagu “Racing Towards a Red Light” adalah epitome dari lagu post hardcore yang kalian sukai, keras, penuh riff menggelegar, scream kasar, dan tentu saja sedikit sentuhan pop hook. |
![]() | 44. Luca Brasi – Aeroplane Band ini sedikit mengingatkan kita kepada band punk rock yang sudah bubar, The Swellers. Lagu “Aeroplane” catchy, memiliki hook yang memorable, dan kadang-kadang terdengar sedikit ‘Soupy-ish’. Besar di Australia, sudah saatnya bagi mereka untuk mulai dikenal secara lebih meluas. |
![]() | 43. The Murderburgers – Now That You’re Not at #21 Lagu dengan energi masa muda yang meluap-luap, mungkin ketika kalian mendengarkan lagu ini, kalian akan langsung terpikir untuk melakukan setiap scene yang ada di film Lords of Dogtown. Lagu ini ear catchy, sebuah lagu poppy pop punk yang terlalu menyenangkan. |
![]() | 42. Tiny Moving Parts – Common Cold Tiny Moving Parts seperti tak pernah kekurangan tenaga dalam bermain musik. Mereka sukses menghadirkan intensitas dan adreanalis dalam balutan pola-pola rumit yang kadang baru dibayangkan saja sudah membuat pusing. Single dari album terbaru mereka, Celebrate berjudul “Common Cold” adalah perpaduan pas dari vocal gangbang, pop punk, dan tenaga yang berlebih. |
![]() | 41. Camp Cope – Done Lagu ini memiliki salah satu bassline terbaik tahun 2016, dengan sound yang bulat dan terdengar sangat percaya diri. Belum lagi, vokalis dari Camp Cope, Georgia Maq selalu mampu untuk membuat lirik yang dia nyanyikan terdengar lebih signifikan dan merasuk, menjadikannya sangat relevan dengan kondisi pendengar Camp Cope. Sebuah lagu story telling yang memukau. |
[wp_ad_camp_1] | |
![]() | 40. With Confidence – Keeper Band asal Australia ini memainkan musik pop rock dengan sound yang terinfus era 2000an awal dengan kiblat pada band seperti All Time Low dan The Dangerous Summer. Kiblat itu membuahkan musik dengan sound yang sangat catchy dan radio friendly berjudul “Keeper” dari album Better Weather. Lagu ini adalah tipikal lagu musim panas, pemberi semangat, dan lagu yang sing-along-able-ready. |
![]() | 39. Relient K – Man Band ini adalah produk dari masa meledaknya MTV, lagu mereka saat itu “Who I Am Hates Who I’ve Been” adalah salah satu lagu pop punk paling populer saat itu. Satu dekade kemudian, Relient K terdengar lebih kalem dan terstruktur dalam penulisan lagu. Lagu “Man” mungkin tidak terlalu ‘bising’ untuk ukuran mereka 10 tahun yang lalu, tapi jelas terdengar bahwa lagu ini terkonstruksi dengan sangat baik, secara lirik maupun komposisi instrumen. |
![]() | 38. Trash Boat – The Guise of a Mother Ada alasan kenapa lagu ini diletakkan di bagian akhir album debut mereka, Nothing I Write You Can Change What You’ve Been Through. Lagu ini terdengar seperti kepuasaan yang tiada tara, bak sebuah lagu kemenangan bagi Trash Boat sendiri. Belum lagi, lagu ini memiliki salah satu lirik paling cerdas dan paling catchy sepanjang 2016 pada bagian “Echoes in the canyon sing.“. |
![]() | 37. Beeswax – Start The Line, Break It All Bunyi senar yang seolah saling berbenturan di awal lagu adalah bagian yang sangat magis, terdengar epik dan menyihir. Band asal kota Malang, Beeswax menunjukkan bahwa mereka bukanlah band yang hadir untuk sesaat saja setelah album Growing Up Late, paling tidak lagu “Start The Line, Break It All” ini (harusnya) masih akan dibicarakan untuk beberapa waktu mendatang sebagai cetak biru dari musik emo/twinkly asal Indonesia. |
![]() | 36. All Get Out – Whatever Nathan Hussey adalah salah satu pencerita terbaik ketika sudah berada di atas panggung, energi dan teatrik yang dia bawa adalah salah satu yang terbaik di jajaran band-band pengusung musik serupa. Salah satu lagu yang berhasil dalam menunjukkan visi Nathan Hussey dalam mengartikan live performance adalah lagu berjudul “Whatever”. Lagu ini meledak penuh emosi, salah satu lagu paling baik dari diskografi unit indie rock bernama All Get Out ini. |
![]() | 35. Trophy Eyes – Chlorine Trophy Eyes akhirnya menemukan juga resep yang selama ini mereka cari, perpaduan one-two punch dari vokalis mereka John Floreani adalah hal terbaik yang bisa kita dengar dari mereka saat ini. Lagu ini memiliki vibe yang sedikit aneh, aneh tapi menyenangkan dengan struktur khas lagu rock yang populer di akhir tahun 90an. |
![]() | 34. Safe to Say – Tangerine Safe to Say jelas tahu cara menulis intro yang memikat, intro di lagu berjudul “Tangerine” sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Groovy dan anggun adalah dua kata yang tepat untuk mewakilinya. Jika kalian membutuhkan satu alasan saja untuk mendengarkan lagu ini, dengarkan saja intronya. |
![]() | 33. Totorro – 100% Repos Kuartet asal Prancis terkenal dengan gaya bermain mereka yang enerjik dengan mengikuti dalil math rock musim panas. Di lagu “100% Repos”, mereka semakin menyempurnakan cara bermain mereka dengan sedikit memasukan dinamika ‘loud-quiet’ ala post rock. Terdengar bagaimana Totorro semakin memperkuat formula yang selama ini mereka bawa dalam musik. |
![]() | 32. Parquette Courts – Human Performance Parquet Courts memainkan musik indie rock dengan sedikit tata krama, mereka sengaja mengaburkan batasan antara menjadi punk seutuhnya dengan hakekat manusia secara alami. Lagu ini menggambarkan bagaimana Parquet Courts dengan segala tingkahnya ternyata bisa menjadi sangat sentimentil, Andrew Savage untuk kesekian kalinya terdengar sangat sedih. |
![]() | 31. Joe Million – Persetan Beginilah wajah hip hop Indonesia seharusnya, memang memiliki konten dan bukannya hanya hore-horean saja. Joe Million seperti sedang membawa misi dalam lagu ini, liriknya penuh kritikan sosial yang menohok dan sangat relevan dengan apa yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya saat ini. Kalian tersindir ? Berarti Joe Million telah sukses. |
[wp_ad_camp_1] | |
![]() | 30. Weezer – California Kids Lagu ini adalah pembuka yang luar biasa untuk mengawali hari, coba bayangkan sebuah adegan pembuka di film musim panas favorit kalian dan sisipkan lagu ini, mungkin kalian akan mengerti persamaannya. California, upbeat, crunchy, dan radio friendly, jika kita boleh mengambil perumpamaan musim panas, lagu ini merupakan the ultimate guide to spend your summer. |
![]() | 29. Hammock – Dissonance Duo shoegaze/dreamy asal Nashville, Hammock menyuguhkan kombinasi vokal multigender yang dilebur menjadi satu, dengan gaung gitar yang tak kalah apiknya. Lagu ini atmosferik dengan sedikit penekanan pada gitar, hasilnya memukau dan indah. |
![]() | 28. Car Seat Headrest – The Ballad of The Costa Concordia Secara durasi, ini adalah lagu yang raksasa. Berdurasi sekitar 11 menit 30 detik, Will Toledo seharusnya sadar akan bahayanya sebuah lagu berdurasi lama. Sesuai namanya, ini adalah sebuah lagu ballad, terdengar intim untuk didengarkan. Sebuah karya luhur yang sebaiknya tidak dilewatkan. |
![]() | 27. Kevin Devine – I Was Alive Back Then Selalu menyenangkan untuk mendengarkan orang bercerita tentang masa lalunya. Lagu “I Was Alive Back Then” adalah bentuk retrospektif seorang Kevin Devine ketika dia mulai menarik mundur kehidupannya ke titik-titik tertentu yang dirasa penting. Nilai positifnya, Kevin Devine menolak untuk terpenjara dalam masa itu ketika dia membangunkan lamunannya bahwa kehidupannya yang sekarang juga tak kalah berarti. |
![]() | 26. Ariana Grande – Dangerous Woman Oke pada titik ini tidak akan ada orang yang menyangsikan bakat seorang Ariana Grande. Dari seorang bintang Disney, Ariana ternyata mampu menjawab berbagai kritik yang disematkan kepada dirinya dengan tumbuh menjadi seorang penyanyi solo wanita yang bisa diadu kualitasnya. Lagu ini adalah bukti bahwa Ariana mampu mengonsep sebuah musik dengan baik dan tentu saja menyanyikannya dengan sangat baik pula. |
![]() | 25. The World Is Beautiful Place & I Am No Longer Afraid To Die – Smoke & Felt The World Is Beautiful Place & I Am No Longer Afraid To Die adalah band yang unik dan terdengar sangat canggih. Mereka selalu berhasil menemukan cara untuk memenuhi birama yang mereka mainkan dalam cara yang sedikit tidak biasa namun berhasil memancing rasa penasaran pendengarnya. Lagu ini adalah contohnya, sebuah lagu dengan komposisi instrumen yang sangat menarik, terdengar grande dan lega, kapanpun didengarkan tidak akan menjemukan. |
![]() | 24. Modern Baseball – Just Another Face Salah satu lagu paling penting tahun ini (?). Jika kita dengarkan Holy Ghost secara keseluruhan, kita akan mendapati bahwa Holy Ghost merupakan perjalanan spiritual seorang Brendan Lukens secara personal, mulai dari kalimat pembuka cerita “This time my Holy Ghost is hovering over me” sampai ketika Brendan terbangun untuk berjanji terhadap dirinya bahwa dia akan memenuhi ekspektasi yang disematkan pada dirinya. |
![]() | 23. Gates – Shiver Gates sedikit mengubah halauan kemudi stir yang membawa band mereka menjadi sedikit lebih kalem. Lagu “Shiver” adalah contoh nyata dari perubahan ini. Memiliki sound dan feel lagu radio alternative 90an yang kuat, lagu ini memiliki daya pikat mainstream yang kuat, belum lagi jika mendengarkan bunyi hysterical synth yang dimainkan mendekati akhir lagu, akan sulit untuk menolak sihirnya. |
![]() | 22. Annie Hall – Hollow Band asal Yogyakarta ini menghentak dengan sebuah lagu berselimutkan kabut yang tebal. Musik yang mereka mainkan towering, terdengar begitu jumawa untuk umur mereka yang relatif masih muda. Melalui “Hollow” kita jadi tahu bahwa kita sebaiknya memperhatikan sepak terjang band ini untuk selanjutnya. |
![]() | 21. White Lung – Kiss Me When I Bleed Ketukan cepat, melodi gitar yang menari tak terkendali, sound yang sangat kasar, serta suara vokalis Mish Way yang memberikan efek seperti sedang berada di dimensi lain (atau sedang berada di bawah pengaruh substansi tertentu?). Lagu ini adalah lagu yang stand out, sebuah pertunjukan tentang bagaimana periringan melodi dominan dengan vokal commanding. |
[wp_ad_camp_1] | |
![]() | 20. The Hotelier – Sun Lupakan sejenak semua hal yang ada, ketika suara Christian Holden mulai meneriakkan kata “Sun, Sun, Sun” secara berulang-ulang, saat itu pulalah bulu kudukmu mungkin akan mulai kompak berdiri. Lagu ini ibarat sebuah raksasa, rasanya tak habis-habis kita akan mendengarkannya karena memang memiliki nilai pengulangan yang sangat tinggi. |
![]() | 19. Jimmy Eat World – You Are Free Makin tua makin jadi, Jimmy Eat World sudah hampir dua dekade namun mereka sama sekali tidak terdengar sedang ingin mengendurkan semangat mereka. Lagu “You Are Free” adalah tipikal lagu stadium rock yang megah, dibangun secara hati-hati untuk kemudian meledak di beberapa titik. Melalui lagu ini juga Jimmy Eat World baru saja menunjukan bahwa mereka adalah salah satu band arus pinggir yang paling konsisten dalam menulis lagu untuk radio rock. |
![]() | 18. Real Friends – Colder Quicker Real Friends selalu terdengar sedang berada di batasan untuk terdengar catchy, dalam, tapi semuanya kadang terlalu berlebihan sehingga justru cheesy. Untungnya, di lagu “Colder Quicker” ini mereka tidak mengulangi tendensi mereka di album sebelumnya. Dan membuktikan bahwa sudah seharusnya dirinya mulai memegang kendali sebagai penulis lagu utama band ini. |
![]() | 17. G.L.O.S.S – Give Violence a Chance Band punk G.L.O.S.S mempertahankan konteks bermusik mereka dengan tak ragu untuk menyentuh hal-hal politikal termasuk bersentuhan langsung dengan isu sosial. Lagu ini merupakan bentuk sindiran yang sangat keras dengan beat yang menghentak dan gitar yang penuh otoritas. Adakah lagu dengan energi yang semeluap ini? Yang jelas untuk tahun 2016, lagu ini adalah salah satu yang berhasil mewakilinya. |
![]() | 16. Angel Olson – Shut Up Kiss Me Angel Olson terdengar sedang menyalurkan kemarahannya yang paling romantis di sini, terdengar berotoritas dan intens. Dibuka dengan bagian gitar yang (sebenarnya) sederhana, lagu ini meledak ketika Angel Olson mulai mendekati titik puncak dengan menyanyikan bagian “Shut up kiss me”. Menariknya, kita bisa mendengar sedikit pengaruh dari David Bowie di lagu ini. |
![]() | 15. Saturday Night Karaoke – Never Learn Menyenangkan, compact, dan tak neko-neko. Tiga kata itu melambangkan “Never Learn”, sebuah lagu poppy pop punk dengan pengaruh doo wop 60an yang kental. Saturday Night Karaoke tak diragukan lagi baru saja membuktikan bahwa di tangan mereka, pop punk Indonesia masih memiliki harapan yang cerah. |
![]() | 14. Regina Spektor – Obsolete Kemampuan bercerita Regina memang tak perlu diragukan lagi, tapi yang paling menonjol dari lagu ini adalah Regina Spektor seperti sedang menyalurkan segala kepahitan dan ketakutan dirinya melalui lagu ini. Lagu ini sangat kuat, baik secara lirik maupun secara penjiwaan, salah satu bukti bagaimana Regina Spektor mampu mengalirkan emosi yang dia rasakan ke dalam ruang pendengaran kita. Hasilnya sebuah lagu yang haunting. |
![]() | 13. The 1975 – Somebody Else Ketika Matt Healy mulai menarik nafas untuk menyanyikan chorus dari “Somebody Else”, ada aura menggelegar yang terbentuk dan mulai melingkupi band asal Inggris ini. Lagu “Somebody Else” bukanlah tipikal lagu keras yang menghentak, namun dalam beberapa titik mereka bisa membuat jantung berdegup super cepat dan kehilangan ritmenya. Sebuah lagu yang mungkin akan membuatmu memaki dirimu sendiri. |
![]() | 12. Alcest – Oiseaux de proie Unit post-metal asa Prancis, Alcest terdengar begitu massive di lagu ini. Dengan ketukan drum yang punchy, berbobot, dan percaya diri, ditambah dengan suara gitar yang sayup-sayup saling melengkapi, dan tentu saja atmosfer yang kalut. Lagu ini adalah salah satu lagu terkeras dari diskografi mereka. |
![]() | 11. Hump Back – Iya Ni Naru Trio asal Osaka, Jepang ini adalah band baru yang membawakan musik pop Jepang dengan pengaruh emo serta indie rock. Hasilnya? Sebuah lagu dengan sound yang membawa perasaan nostalgia, dinamika yang tidak tertebak, serta isian yang inovatif. Lagu “Iya Ni Naru” adalah perkenalan yang sempurna dan super manis dari trio cewek pembawa bendera emo. |
[wp_ad_camp_1] | |
![]() | 10. Coldiac – Heartbreaker Membuka daftar lagu terbaik 2016. Nama baru asal kota Malang, Coldiac tancap gas dengan lagu yang ekstravaganza. Lagu ini akan meledak dari sound system-mu, dengan berbagai detail yang mereka mainkan. Secara sepintas, lagu ini sebenarnya memiliki konstruk yang sederhana, tapi jika kita mau mencondongkan telinga kita sedikit saja, kita akan menemukan kehidupan yang saling tersinergi dari setiap bagian pembentuk di lagu ini. |
![]() | 9. Kanye West – Real Friends Ada sebuah momen yang sangat nyata di lagu “Real Friends”, momen itu adalah ketika Kanye West tertegun dalam pergolakan batin tentang kehidupannya (yang glamor). Kanye West menawarkan momen retrospektif kepada setiap pendengarnya ketika dia mulai menanyakan pertanyaan retoris yang sepertinya bisa ditanyakan kepada setiap manusia modern di dunia ini. |
![]() | 8. Basement – Aquasun Saat kita mendengarkan lagu “Aquasun”, kita akan menyadari bahwa lagu seperti ini sudah mulai jarang dilakukan sekarang. Lagu dengan chorus lurus, namun memiliki pesonanya sendiri dan cocok untuk dinyanyikan secara rombongan. Bisa dikatakan, lagu ini adalah lagu yang mempunyai potensi longevity yang kuat, sebuah lagu yang masih akan tetap relevan untuk dinyanyikan dalam beberapa tahun mendatang. |
![]() | 7. Chance The Rapper – No Problem Lagu yang menginfeksi dengan hook yang memorable, lagu ini adalah tipikal lagu yang ketika diputar di radio akan membuat kalian langsung memasang aksi untuk mencari tahu siapa Chance The Rapper. Belum lagi jika kita berbicara tentang loop choir yang terus menerus diputar di background, boleh dikatakan jika lagu ini adalah lagu rap yang berada di kelasnya sendiri. |
![]() | 6. Kero Kero Bonito – Break Kero Kero Bonito berhasil mengkonversi ide mereka tentang lagu yang benar-benar sesuai dengan tema utama mereka, yaitu break (?). Mendengarkan “Break” (sekaligus menonton videonya) adalah ide yang tepat ketika kalian ingin bersantai sejenak dari kebisingan dunia. Pernah terpikir untuk bersikap acuh ketika keadaan di sekitar mengharuskan kalian untuk terus bergerak? Lagu ini adalah lagu yang tepat untuk menemaninya. |
![]() | 5. PUP – DVP PUP selalu terdengar berantakan, tak terkecuali di lagu ini. Dibuka dengan riff gitar yang memuncak, lalu dilanjutkan dengan kekacauan saat Stefan Babcock mulai bernyanyi, sebelum mereka memutuskan untuk menghela nafas sebentar dengan bagian ‘oooh’ yang memikat itu. Kombinasi dari akselerasi, tingkat presisi, dinamika, dan skill yang memukau. |
![]() | 4. Carly Rae Jepsen – Higher Lagu ini adalah bagian dari sisi b album Emotion yang dirilis pada tahun 2015 lalu dan nyatanya Carly Rae Jepsen tak pernah setengah-setengah dalam menulisnya. Secara sepintas lagu ini merupakan reinkarnasi dari musik synth pop tahun 80an. Secara lengkap, lagu ini merupakan langkah lanjutan dari Carly Rae Jepsen dalam menapakai tangga puncak ratu musik pop. |
![]() | 3. Pinegrove – Old Friend 2016 adalah tahun yang besar bagi band dengan pengaruh indie rock, emo, dan country. Album mereka, Cardinal adalah pilihan redaksi Backstage Whisp untuk menjadi album terbaik 2016, sementara lagu berjudul “Old Friend” adalah salah satu lagu terbaik tahun kemarin. Lagu ini sederhana, dibawakan dengan santai dan tak terkesan mengada-ada pula, namun di situlah daya pikat utamanya. Lagu ini terdengar sangat dekat dan menenangkan. Salah satu lagu terbaik tahun ini. |
![]() | 2. Efek Rumah Kaca – Putih Band asal Indonesia, Efek Rumah Kaca merilis sebuah lagu yang luar biasa kolosal berjudul “Putih”. Lagu ini mungkin adalah salah satu lagu terbaik Indonesia yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir. Memiliki lirik dengan makna yang begitu dalam, pilihan nada yang manis, tema yang menyesakkan, ditambah dengan keberanian mereka dalam mengeksplor musik menjadikan lagu ini sebagai salah satu lagu Indonesia terbaik. |
![]() | 1. Microwave – Vomit Lagu berjudul “Vomit” dari Microwave adalah pemuncak dari daftar lagu terbaik 2016 versi Backstage Whisp. Yang memukau dari lagu ini adalah bagaimana Microwave membangun tensi dengan hati-hati sebelum akhirnya meledak dengan teriakan yang menggelegar. Lagu ini juga dirilis bersamaan dengan paket video yang bermakna, coba tonton jika kalian sempat dan sampai berjumpa di daftar lagu terbaik tahun selanjutnya. |
Tinggalkan Balasan