Waktu Hang Out merilis album ini ke publik, mereka berkata bahwa ini adalah semacam kado untuk fans mereka semua. Filosofi kado tersebut digambarkan secara gamblang melalui cover album mereka yang diwakili oleh gambar sebuah kado. Melalui kado tersebut, band melodic punk asal Yogyakarta ini juga mengajak para fans mereka untuk masing-masing menilai album kedua, Unexpected sesuai dengan apa yang mereka rasakan sendiri. Baik atau buruk, semuanya kembali kepada penilaian sang pembuka kado.

Unexpected adalah album kedua mereka setelah Brand New Life. Album ini dirilis hampir 4 tahun setelah album debut mereka dirilis. Selama 4 tahun, banyak yang telah berubah di kehidupan pribadi para personel Hang Out, contohnya, gitaris mereka, Rangga yang baru saja membangun sebuah keluarga. Akan menarik untuk mengetahui apakah perubahan tersebut akan berpengaruh langsung terhadap musik yang dimainkan Hang Out.

Tracklist:
1. The Glory of My Life
2. Ambisi
3. Satukan Energi
4. Generasi Tak Termotivasi
5. Jerry’s Song
6. Temukan Terang
7. Terlihat dan Menanti
8. Tak Berharap Waktu
9. Sudut Tak Sama
10. A Better New Life

Bisa dibilang kita langsung diajak untuk memasuki perjalanan waktu ketika kita mendengarkan album Unexpected ini. Sepuluh track yang ditampilkan, semuanya mempunyai ciri khas dari Hang Out yang sangat kental. Kita langsung familiar dengan semuanya begitu track pertama “The Glory of My Life” diputar, dengan suara sengau vokalis dan juga bassist Ukie, ketukan ala punk milik Avrie , serta raungan gitar milik Rangga. Sesuai dengan judul, lagu ini membersitkan sedikit kejayaan Hang Out di setiap gigs yang mereka mainkan.

Walau musik mereka menyenangkan, tapi beberapa hal seperti penulisan lirik masih bisa diperbaiki lagi. Terutama keputusan mereka untuk menulis lirik Bahasa Inggris, walau mungkin hal ini tidak terlalu penting bagi mereka, hal fundamental seperti ini sudah sebaiknya mulai diperhatikan. Tone gitar dari Rangga sendiri juga dalam beberapa bagian seperti memekakan telinga, tone-nya (walau tidak selalu) terlalu menyerang dan bahkan seperti memakan porsi dari suara vokal Ukie, yang membuat suara Ukie seperti terdengar tenggelam di beberapa bagian.

Tak dapat dipungkiri, meski sarat dengan nuansa melodic punk yang agresif, album Unexpected ini penuh dengan hook pop, terutama di beberapa chorus. Membuat chorus mereka punya potensi untuk menjadi bagian yang sangat catchy ketika dimainkan secara live. Mungkin memang mereka berangkat dari mindset untuk membuat sesuatu yang menyenangkan ketika dimainkan secara live dan mereka berhasil dalam hal itu. Hanya saja, beberapa lagu seperti kurang berhasil dipresentasikan secara optimal ketika direkam dan disajikan di dalam sebuah album.

Beberapa lagu yang seharusnya terdengar gahar ketika dimainkan secara live seperti terdengar kehabisan tenaga saat lagu tersebut mencapai titik krusial. Lagu “Satukan Energi” adalah contoh dari hal itu, lagu ini memiliki riff gitar yang keren, interlude yang asik, dan berpotensi menjadi lagu terbaik album ini. Hanya saja bagian chorus dari lagu ini justru menjadi anti-klimaks, walaupun tak dipungkiri bagian tersebut sebenarnya cukup catchy tapi saya merasa bagian chorus justru tidak terkoneksi secara baik dengan semua bagian lain di lagu ini.

Lagu terkuat di album Unexpected, “Jerry’s Song” seharusnya bisa menjadi pondasi yang kuat bagi Hang Out untuk album ini. Lagu ini mempunyai vibe ala punk rock 90an, sangat menyegarkan dan juga menyenangkan. Lagu ini memiliki urgensi yang Hang Out butuhkan, tak bertele-tele dan langsung straight to the point. Walau memang ada beberapa bagian klise dalam lirik mereka, tapi hal tersebut tidak mengurangi faktor ‘fun’ dari lagu ini. Belum lagi, mereka memasukkan instrumen lain di lagu ini, memberikan layer yang menarik juga menyenangkan.

Tema dari album ini didominasi oleh motivasi, baik itu motivasi untuk pendengar maupun motivasi untuk diri mereka sendiri. Jika kita sandingkan dengan musik bertempo cepat yang mereka mainkan, tema ini sangat cocok. Sehingga menjadikan album ini semacam pelampiasan kekesalan, penyaluran energi negatif dan juga tempat untuk kembali ketika kalian membutuhkan motivasi untuk diri kalian sendiri.

Satu hal yang patut disayangkan sebetulnya adalah hampir sebagian konten album terdengar sama. Baik dari struktur maupun sound, sehingga menjadikan album ini terkesan bermain aman. Padahal, mereka mempunyai potensi untuk menggali lebih dalam materi yang mereka miliki, terbukti di lagu “Tak Berharap Waktu” dan juga lagu penutup “A Better New Life” mereka bisa lebih berekspresi tanpa terdengar mirip dengan yang lain. Lagu “A Better New Life” sendiri lagu penutup yang cukup powerful, lagu ini mempunyai hook yang asik serta feel teatrikal menjadikan lagu ini terdengar megah.

Banyaknya miss opportunity di album ini juga kurang tertolong dengan produksi yang walaupun tidak buruk, tidak terlalu istimewa juga. Selain tone gitar yang terdengar seperti terlalu menyerang di beberapa bagian, mixing di album ini juga seperti kurang berpihak kepada departemen vokal. Vokal Ukie, terdengar tenggelam dan juga mendem di beberapa bagian. Bahkan porsi guest vocal di lagu “Tak Berharap Waktu” juga tertutup oleh hampir tertutup oleh instrument yang lain, sedikit disayangkan memang.

Saya pribadi juga kurang menyukai dengan volume bass di album ini yang terdengar sangat keras, walaupun ini bisa saja memang pilihan artistik dari Hang Out sendiri. Hal lain seperti backing vocal di beberapa lagu, juga terus terang sedikit mengganggu saya. Bahkan bagian backing vocal di beberapa chorus seperti “Terlihat dan Menanti” dan “Ambisi”, membuat saya sedikit mengernyitkan dahi.

Terlepas dari itu semua, rilisan ini sebenarnya cukup solid. Patut diapresiasi bagaimana Hang Out mampu menulis beberapa hook yang asik, apalagi ketika dimainkan secara live. Penampilan drummer, Avrie juga memukau di sini, sangat stabil dan bertenaga. Paling tidak Hang Out menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk berkembang lagi dan album ini adalah pondasi yang tepat untuk mewujudkannya.

Go listen: “Jerry’s Song”, “A Better New Life”, “Tak Berharap Waktu”