Merayakan sepuluh tahun perilisan album Louder Now, majalah Alternative Press duduk bersama Adam Lazzara untuk mereflesikan arti dari album ini. Album ini bisa dibilang adalah album tersukses milik Taking Back Sunday, dengan menduduki posisi nomor 2 pada Billboard Top 200 dengan status penjualan platinum di Amerika Serikat. Album ini juga berisi salah satu lagu tersukses mereka dalam konteks penjualan “Make Damn Sure”. Simak interview tersebut di bawah ini.
AP: “Apa lo inget bagaimana kalian menulis lagu ini?”
Adam Lazzara: “Kami punya tempat di Long Island dan gambaran awal untuk beberapa lagu datangnya dari situ. Itu menurut gue adalah waktu yang menyenangkan buat kami karena itu adalah album pertama kami untuk Warner dan kami baru saja menyelesaikan tur, jadi kami menganggapnya seperti pekerjaan normal. Kami biasa menulis dari jam 10 pagi dan kemudian terus menulis sebisa kami. Dalam beberapa malam, gue mulai sedikit nanti, setelah yang lain, gue kemudian menambah melodi dan beberapa hal yang lain.”
AP: “Yang memproduseri (album Louder Now) Eric Valentine, bukan?”
Adam Lazzara: “Ya, kami bertemu dengan beberapa produser, tapi Eric adalah prioritas kami. Waktu itu, Eric juga memproduseri album Queens Of The Stone Age, Songs For The Deaf, dia juga memproduseri album pertama Third Eye Blind, per lagu. Secara musikalitas, cara dia untuk membuat sebuah sound membuat kami seperti “Kami ingin dia!” Kami bertemu dengan Howard Benson, yang baru saja memproduseri album My Chemical Romance, Three Cheers For Sweet Revenge dan kami bertemu dengan Rob Cavallo dari Green Day. Mereka itu orang-orang yang luar biasa, tapi kecintaan kami terhadap pekerjaan Eric mengalahkan semuanya.”
AP: “Ada sebuah perbedaan yang kentara dalam sound antara Where You Want To Be dan Louder Now. Louder Now terdengar lebih lengkap dan tight. Apa yang membuat kalian memutuskan untuk menuju arah yang demikian?”
Adam Lazzara: “Buat kami – dan ini adalah hal yang masih kami lakukan sekarang – kami selalu ingin terus berkembang dan menjadi band terbaik yang kita bisa. Melalui apa yang kami dengerin sepanjang waktu dan melalui lagu yang kami tulis, kami tau kalo kami sudah berkembang sejak era Where You Want To Be. Ada beberapa hal yang kami coba dan kami seperti “OK, ini terlalu jauh. Semua orang akan berfikir kami kehilangan akal sehat.” Semua orang menyebut kami band emo, tapi kami tidak ingin menjadi seperti itu karena menurut kami, kami lebih daripada itu dan kami ingin menjadi lebih daripada itu. Karena itu kami memilih arah yang demikian.”
AP: “Apa hal itu adalah salah satu alasan kenapa kalian pergi dari Victory Records untuk bergabung dengan Warner Bros?”
Adam Lazzara: “Itu jelas membantu. Itu juga memberi kami banyak waktu. Di sinilah kami dan tiba-tiba kami bisa bekerja bersama Eric Valentine. Jadi saat kami menyadari hal itu, itu seperti “Mari membuat hal terbaik yang bisa kita buat sekarang karena kita punya banyak waktu.”.”
AP: “Apa ada cerita horror waktu pengerjaan album ini?”
Adam Lazzara: “Man, ada banyak sekali hal positif yang terjadi (tertawa). Itu adalah pengalaman yang luar biasa, tapi lo tau, kami masing-masing mengalami hal yang kurang menyenangkan. “Lagu “20/20 Surgery” – itu proses pengerjaan cukup memakan waktu. Gue punya sekitar tujuh melodi yang berbeda dan juga lirik untuk itu, tapi tidak ada yang cocok dan itu benar-benar hal yang bikin gue frustasi. Gue inget, gue stress waktu itu dan gue seperti “Oh God, apa yang gue lakuin? Gue selama ini bisa ngakalin itu dan sekarang ini menjadi masalah ketika kami punya kesempatan di sebuah major label.” Dan juga, itu bukan cerita horror sih, tapi momen yang aneh kalo menurut gue. Dalam “Make Damn Sure”, waktu menulis bridge, ada sebuah SMS yang masuk. Waktu itu gue lagi berantem sama pacar gue, dan tiba-tiba dia SMS kalo dia ninggalin gue. Gue bilang ke Eric, “Hey, gue mau lo dengerin ini. Menurut gue ini cocok buat dijadiin bridge.” Dia lalu seperti “Ya, kita bisa pake itu.” dan gue seperti, “Iya kan? Ya, itu kacau. Itu sangat sedih.”.”
AP: “Apa yang lain merasakan kalo hubungan lo dengan Fred Mascherino memburuk dalam proses pembuatan album ini?”
Adam Lazarra: “Nggak, nggak sampai tur yang kami lakuin selesai. Itu waktu gue nggak tahan lagi. Dia (Fred) punya hubungan yang kurang baik dengan semua orang. Dan masing-masing dari kami punya masalah kami masing-masing. Dia bilang ke Matt sama gue, “OK, ini bakal jadi tur terakhir gue bareng kalian.” Itu lucu sih, karena pada tur yang sama, satu atau dua minggu sebelum dia bilang begitu, dia bilang, “Hey, gue bikin solo album nih, pengen dengerin nggak?” Dan gue antusia karena dia (Fred) suka Jeff Buckley dan dia ini pemain musik yang bagus banget, salah satu gitaris terbaik yang pernah gue liat langsung. Dia ngasih Discman buat gue dengerin dan setelah dua lagu, gue bilang, “Fred, ini terdengar seperti album Taking Back Sunday tanpa Taking Back Sunday.” Lalu gue inget kalo gue sedikit kecewa, gue bilang, “Oh man, kenapa nggak lo abaikan aja sih?” Melihat ke belakang, setelah dia kasih denger gue album dia, gue seperti, “Oh tunggu, gue rasa gue tau apa yang mau dia lakuin.”
AP: “Apa yang bikin kalian memilih untuk menjadikan “Make Damn Sure” sebagai single pertama?”
Adam Lazzara: “Kita dari awal udah tau, ini bukan hal yang asing buat kita. Dan menurut gue, kita udah tau dari awal produksi, perusahaan label dan bahkan Eric suka sama lagu itu. Tapi menariknya, kita nggak yakin dengan “Liar” sebagai single kedua kita. Gue inget kita pernah diskusi tentang ini, mana yang harusnya dipilih antara “Liar” atau “What’s It Feel Like To Be A Ghost?”.”
AP: “Apa lo punya lagu favorit dari album ini?”
Adam Lazzara: “”Miami” adalah lagu favorit gue. Gue inget membuat demo itu dan gue bilang ke Fred, “Hey, man. Kenapa lo nggak masukin di bagian sini solo gitar?” Dia bilang, “Kita nggak ngelakuin itu (solo gitar) di band ini.” Gue bales, “Well, nggak sampe lo ngelakuin dan ini bakal jadi hal yang kita lakuin.” Gue suka banget gimana lagu itu dimulai, dari awal sampai akhir. Ironisnya, “Miami” itu bukan favoritnya Mark O’Connel (Drummer).”
AP: “Menurut lo, dimana posisi Louder Now jika dibandingin dengan semua diskografi Taking Back Sunday?”
Adam Lazzara: “Menurut gue, setiap album adalah progres dari album sebelumnya. Gue tau itu tergantung masing-masing pribadi. Album ini adalah sebuah pernyataan yang besar dan kemudian tiap album berikutnya buat kami sama saja.”
AP: “Apa pernyataan yang pengen lo bilang?”
Adam Lazzara: “Untuk membuat orang tau apa yang bisa kami lakuin dan kami bakal terus berkembang. Kami ini band rock n roll dan kami peduli dengan penulisan lagu. Itu menurut gue adalah hal yang sangat penting. Kami ingin orang tau bahwa kami bukan cuman band emo yang datang dari antah berantah. Louder Now membuka banyak pintu bagi kami dan itu hal yang merugikan kalo kami nggak menyadari itu.”
Untuk interview asli bisa kalian baca di Alternative Press
Tinggalkan Balasan