Tom DeLonge beberapa kali bilang kalo album ke-4 Angels & Airwaves nggak hanya sebuah album saja. Tom bilang bakal ada sebuah proyek besar yang bakal mengikuti The Dream Walker ini. Majalah Rock Sound punya kesempatan untuk berbincang dengan Tom DeLonge dan mereka berbicara banyak tentang The Dream Walker, Poet Anderson, To The Stars, sampai Blink-182. Baca interviewnya di bawah ini.
Rock Sound: “Okay pertama-tama, lo punya anggota baru di tim lo, bagaimana dia berperan dalam The Dream Walker?”
Tom DeLonge: “Ilan (Rubin) itu multi-instrumentalist paling bagus yang pernah gue temui. Dia main drum bareng Nine Inch Nails dan dia itu drummer yang bagus banget, bahkan dia itu lebih bagus dalam hal mainin gitar dibanding gue dan dia juga pemain piano terbaik yang pernah gue temuin di hidup gue. Gue tumbuh di scene punk rock buat ngutarain ekspresi gue, Ilan beda, dia tumbuh sebagai fan dari Led Zeppelin, the Beatles, dan Queen. Saat lo gabungin dua dunia itu bareng-bareng, secara musik itu bakal lebih kaya. Ilan itu adalah tipe orang yang bakal duduk dan baca buku manual tentang bagaimana membuat sound synthesizer lo sendiri sampai jam 4 pagi dan gue itu termasuk orang yang bakal numpahin cat ke dalam sebuah kanvas dan bilang, “Gila, keren banget!” jadi gue dan Ilan itu dua orang yang berbeda dan menurut gue itulah yang membuat gue sama Ilan jadi pasangan yang cocok.”
Rock Sound: “Jadi apa yang terjadi sama anggota band yang lainnya?”
Tom DeLonge: “David masih di sini, Ilan sekarang jadi partner menulis gue dan Matt punya anak ketiga. Matt kira-kira setahun yang lalu atau malah lebih, harus pindah ke East Coast buat lebih dekat bareng keluarga dia. Sekarang mereka punya 3 anak, jadi saat itu gue rasa dia berada di sebuah persimpangan dan gue bilang. “Bro, mari kita pikir dengan baik-baik dan saat waktunya buat lo ngambil keputusan apa yang pengen lo lakuin selanjutnya, entah itu mau terus di band full time atau pulang di rumah buat anak-anak lo.” Dan nggak lama kemudian dia bilang, “Dude, gue nggak bisa, gue punya bayi dan gue punya anak-anak di bawah 4 tahun.” Itu adalah keputusan yang sulit buat dia, tapi dia tahu lebih baik buat bareng keluarganya. Menurut gue Matt berada di posisi yang lebih baik sekarang. Dia nggak travelling setiap waktu dengan bayi di rumah yang butuh sosok ayah. Jadi sebenarnya tidak ada hal yang perlu dibicarain di sini, dan David (Kennedy, gitar) masih bersama kami. Semua orang tanya, “Apa yang terjadi dengan David?”. Hanya saja saat menulis lagu, Ilan dan gue yang melakukannya secara bersama-sama. Ada banyak hal saat kita merekam album. Semua hal ini yang kami lakukan, semuanya bekerja di bidangnya sendiri. Bahkan Matt masih menjalankan website untuk beberapa waktu dan mengedit beberapa hal. David melakukan remixing dan mempersiapkan hal-hal buat konser. intinya semuanya masih terlibat.”
Rock Sound: “Eddie Breckenrige juga sempet di sini..”
Tom DeLonge: “Eddie Breckenrige (pemain bass dari Thrice) juga masih di sini. Menurut gue, orang-orang sedikit bingung dengan hal ini. Gue paham, tapi gue mencoba buat ngasih tau orang-orang untuk melihat ke proyek ini keseluruhan, nggak ke satu bagian aja. Ini nggak cuman band, ini bisa dibilang sebagai sebuah proyek yang besar. Hal terbesar yang perlu lo semua ketahui adalah proyek Poet nggak cuman dari band semata.”
Rock Sound: “Jadi nggak cuman album yang bakal lo rilis..”
Tom DeLonge: “Di proyek ini, ada banyak hal yang terjadi. Kami menulis sebuah novel yang bakal keluar di musim semi tahun depan. Ada komik yang bakal dirilis pada saat Natal, Apparel bakal mulai keluar di tahun baru, album bakal keluar Desember dan film bakal mengikuti. Hal ini belum pernah dilakukan.”
Rock Sound: Lalu gimana proyek ini dibandingin sama semua hal yang pernah lo kerjain?”
Tom DeLonge: “Secara artisitik, ini yang paling menantang. Ini nggak pernah dilakukan di sejarah rock n roll. Pink Floyd pernah menggarap sebuah film dan dapetin 20 juta dollar, tapi gue rasa kami yang pertama kali melakukan proyek ini.”
Rock Sound: “Apa cerita di balik “The Dream Walker”?”
Tom DeLonge: “Ini tentang dua orang bersaudara yatim piatu, salah satunya kemudian koma. Karakter utamanya (Poet) percaya dia bisa menolong saudaranya di dunia mimpi.”
Rock Sound: “Darimana karakter ini datang?”
Tom DeLonge: “Poet Anderson, gue udah bayangin ini sejak 15 tahunan yang lalu di Paris. Saat itu udah malam dan gue bayangin karakter ini. Ide tentang mimpi ini asalnya saat gue nonton sebuah documentary tentang mimpi buruk yang dipercaya membuat kita siap buat kejadian buruk di dunia yang sesungguhnya. Itu benar-benar saat emosional buat gue dan gue pengen nulis cerita tentang itu.”
Rock Sound: “Apakah cerita tentang Poet Anderson hanya akan dibuat sekali ini aja?”
Tom DeLonge: “Semua konsep yang kami rilis dengan To The Stars, semua konsep ini bakal bertahan lama. Akan ada banyak buku, banyak film, banyak seri komik dan mirip seperti yang Marvel lakuin sekarang.”
Rock Sound: “Wah tadi itu sebuah pernyataan yang hebat..”
Tom DeLonge: “Perusahaan yang kami luncurin tahun lalu (To The Stars) sekarang adalah perusahaan rekaman, studio film dan juga penerbit.”
Rock Sound: “Jadi apa itu berarti proyek ini bakal bertahan lebih lama dari lo sendiri?”
Tom DeLonge: “Ini bukan proyek buat pamer siapa gue, ini sama sekali bukan tentang gue. Gue tekanin, ini adalah sebuah proyek dari sekelompok seniman yang bekerja bersama dan karena itu kenapa gue bilang Angels & Airwaves bukan sebuah band, ini adalah sebuah proyek seni. Oke-oke aja kalo suatu saat nanti Poet Anderson jadi besar dan mesti ada 30 orang yang ngerjain ini.”
Rock Sound: “Siapa yang nulis novelnya?”
Tom DeLonge: “Suzanne Young, dia baru aja nulis buku berjudul The Program, yang termasuk bestseller. Gue bicara sama dia dan rasanya kami seperti ditakdirkan buat bekerja bersama, secara gaya juga. Gaya penulisan doi yang cenderung dark cocok dengan apa yang kami lakuin dengan Poet Anderson. Dia sedang mengerjakan bukunya sekarang dan gue juga bantu buat menulisnya.”
Rock Sound: “Gimana cara lo buat menyeimbangkan ini semua dengan Blink-182?”
Tom DeLonge: “Kami sedang berbicara tentang membuat website dan mulai untuk merekam album, tapi nggak ada batasan waktu buat saat ini, jadi gue rasa kami (Blink-182) melakukannya dengan natural, let it roll. Kami mungkin bekerja dengan cepat atau santai-santai saja. Saat ini kami baru saja mulai.”
Rock Sound: “Menurut lo apakah susah buat menyeimbangkan semua yang lo kerjain buat saat ini?”
Tom DeLonge: “Gue udah mulai mengerjakan proyek ini paling nggak selama dua tahun. Angels & Airwaves sama To The Stars buat gue adalah proyek full time, tapi bagian Blink-182 bakal segera datang. The spurt is coming.. cara gue bilang barusan sangat-sangat Blink.”
Untuk interview asli bisa kalian baca di sini http://www.rocksound.tv/features/read/tom-delonge-this-has-never-been-done-in-the-history-of-rock-n-roll
Tinggalkan Balasan