Wondering Sound, sebuah website yang berbasis di New York berkesempatan untuk duduk bersama Tom DeLonge berbicara mengenai Enema of the State, Angels & Airwaves, masa kecil, dan album baru Blink-182. Baca interviewnya di bawah ini.
Laura Leebove: “Hi Tom, aku mulai mendengarkan Blink-182 saat Enema of The State keluar, tepatnya saat aku berusia 12 tahun. Jadi band apa yang membuatmu bersemangat saat kamu berusia 12?
Tom DeLonge: “Aku memulai band punk rock pertamaku saat aku berusia 12 tahun, saat itu aku kelas 7. Aku mendengarkan Stiff Little Fingers, All and Dinosaur Jr. Ceritanya aku pergi mengunjungi temanku di Oregon dan dia menunjukkan kepadaku album tersebut dan itu telah merubah hidupku. Dari situlah aku menjadi orang yang berbeda.”
Laura Leebove: “Seperti apa dirimu saat usia 12?”
Tom DeLonge: “Aku bermain bersama teman-teman sekolahku dan aku mulai bermain skateboard dan aku sangat menyukainya – tidak ada temanku yang melakukannya. Aku melakukan berbagai hal yang seharusnya tidak kulakukan. Aku berubah dari seorang anak SMP yang baisa saja menjadi seorang anak punk rock yang suka skateboard, sikapku berubah, kepribadianku berubah, dan fashionku berubah. Itu adalah sebuah perubahan yang mendasar.”
Laura Leebove: “Bagaimana kamu melihat dirimu kalau begitu? Apa yang ingin kamu lakukan ketika kamu menjadi dewasa saat itu?”
Tom DeLonge: “Aku hanya ingin menjadi kebalikan dari orang tuaku. Aku tidak mirip dengan mereka sama sekali. Ibuku sangat rajin ke gereja, sementara ayahku tidak, mereka selalu bertengkar setiap waktu, mereka tidak punya uang, rasanya semua di duniaku selalu tentang melarikan diri dari rumah. Jadi skateboard bisa dianggap sebagai mobil pertamaku. Aku akan menaikinya dan kemudian pergi.”
Laura Leebove: “Berapa usia anak-anakmu sekarang?”
Tom DeLonge: “Putriku berusia 12 dan putraku berusia 8, gila. Aku berharap mereka tidak ingin melarikan diri dari rumah.”
Laura Leebove: “Jenis musik seperti apa yang mereka dengarkan?”
Tom DeLonge: “Putraku mendengarkan lagu dengan energy yang besar. Saat aku memainkan death metal di sebuah radio, dia menyukainya. Sedangkan putriku, dia lebih cocok untuk disebut sebagai gadis Vampire Weekend atau Tegan and Sara.”
Laura Leebove: “Enema of The State dirilis saat kamu berusia 23 tahun. Pada saat itu, bagaimana kamu melihat karir band ini di masa mendatang?”
Tom DeLonge: “Aku tahu bahwa itu akan menjadi album terbaik kami. Aku tidak berpikir itu akan menimbulkan hal yang gila. Aku ingat kami pergi tur, di Warped Tour, dan Eminem dan kami bersama-sama (tertawa). Aku tidak berpikir salah satu dari kami akan pergi sejauh ini, kau tahu? Jika mengingat kembali, kamu akan berpikir, “Oh aku paham.”. Tapi waktu itu? Seorang rapper kulit putih dari Detroit dan 3 remaja jelek dari San Diego yang ridak bisa main musik – tentu Travis bisa main musik, tapi itu tetaplah tidak masuk akal.”
Laura Leebove: “Apa memori favoritmu saat membuat album tersebut?”
Tom DeLonge: “Kami bekerja di 3 studio yang berbeda dalam rentang waktu 3 atau 4 bulan. Album pertama kami memakan waktu 3 hari, album kedua kami memakan waktu 4 sampai 6 minggu, dan Enema of the State kira-kira 3 atau 4 bulan. Dan album selanjutnya selama 6 bulan, dan album selanjutnya lagi memakan waktu satu tahun. Aku ingat kami pindah beberapa kali dalam periode 3 bulan tersebut, tapi kami banyak bercanda dan kami merasa sangat senang – kami merasa kami terdengar bagus. Itu adalah pertama kalinya kami merasa kami terdengar bagus, itu hal yang menyenangkan.”
Laura Leebove: “Apa yang kamu ingat sebagai tantangan paling berat saat itu?”
Tom DeLonge: “Tantangan paling berat adalah bermain bagus. Waktu itu kami tidak merekamnya memakai komputer, semua direkam dengan tape, jadi performance kami harus benar-benar rapi dan itu adalah sesuatu yang jarang kami lakukan (bermain rapi). Jadi melakukan hal seperti itu adalah sebuah pembelajaran bagi kami.”
Laura Leebove: “Apa yang kamu harapkan seseorang akan katakan sebelum kesuksesan album itu?”
Tom DeLonge: “Untuk menjaga image kami. Karena kami tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh major label dalam memasarkan kami. Kami tidak punya gambaran. Kami sangat naif berpikir bahwa kami bisa berlarian dengan telanjang, tapi mereka membuatnya dan menjadikannya poster dan membuat kami seperti sebuah boy band erotic. Kami datang dari scene punk, tapi label membentuk semua hal di sekitar kami, kami hanya terjebak. Jadi itu sedikit perlu waktu bagi kami untuk keluar dari image itu dan kembali ke diri kami yang sebenarnya. Itu adalah hal yang berat karena mereka telah menghabiskan jutaan dollar untuk membuat kami terlihat seperti bukan kami yang sebenarnya.”
Laura Leebove: “Hal seperti apa yang label minta kalian lakukan atau apa yang membuatmu kaget tentang cara mereka memasarkan kalian?”
Tom DeLonge: “Mereka membuat poster dari foto-foto yang aneh atau mereka mengadakan sesi photo shoot dan kamu merasa lucu tapi kamu tidak memahami apa yang akan terjadi selanjutnya. Pada Take Off Your Pants and Jacket kami membuat banyak perubahan.”
Laura Leebove: “Di samping perubahan estetika di marketing, ada juga perbedaan mendasar di musik yang kalian mainkan dibandingkan sebelumnya. apakah kalian sengaja?
Tom DeLonge: “Kami tahu bahwa punk rock sudah semakin modern. NOFX adalah band punk yang kudengarkan saat itu dan mereka mempunyai album berjudul Punk In Drublic, dan album itu luar biasa. Itu adalah sebuah game changer, terdengar sangat bagus. Jika kamu mendengarkannya sekarang, itu tidak akan terdengar bagus, mungkin, tapi untuk scene punk – semua album di tahun 80an dan awal 90an tidak ada yang terdengar seperti itu. Kami ingin membawa Blink-182 ke satu tingkat yang lebih tinggi dan produser Enema of The State, Jerry Finn saat itu juga memproduksi Green Day, Jawbreaker, dan Rancid. Dia terlibat bersama band punk rock keren yang menghasilkan album besar. Jadi aku rasa itulah yang harus dilakukan, meningkatkan status kami dan kami ingin sejajar dengan mereka. (tertawa).
Laura Leebove: “Kapan terakhir kali kamu mendengarkan Enema of The State?”
Tom DeLonge: “Oh shit, aku tidak tahu. Mungkin sekitar 15 tahun yang lalu atau 14 tahun yang lalu.
Laura Leebove: “Saat kamu mendengarkan Enema of The State sekarang, apa yang kamu ingat tentang orang-orang yang terlibat dalam proses pembuatannya?”
Tom DeLonge: “Jerry Finn adalah orang yang sangat lucu, sangat tahu akan banyak hal, punya insting yang bagus. Kami percaya opininya. Kami rasa dia orang yang keren. Dia membuat rekaman country tapi dia engineer yang hebat, dia sangat to the point dan orang yag hebat. Itu adalah hal yang luar biasa mempunyai orang yang to the point dan hardcore tentang engineering dan Jerry sangat keren dan tenang.
Aku ingat tidak ada yang percaya pada kami. Aku ingat bagaimana label tidak percaya kepada kami. Membutuhkan waktu 1,5 tahun sampai kami punya satu hit di rilisan pertama kami, Dude Ranch. Membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk membuat “Dammit” disukai tapi ternyata itu berhasil. Lagu tersebut bukanlah tipikal lagu radio, tapi itu adalah pekerjaan dari Tuhan dan Allah yang bekerja bersama. Jika Yesus dan Allah bekerja bersama, itu akan membuat sebuah lagu sukses. Jadi kami pergi dengan album ini dan membuat mereka (label) menjadi seperti, “Holy fuck, ada sesuatu dari lagu ini.”. Itu membuat mereka terkejut.
Aku ingat aku duduk di ruangan presiden label. Aku memakai topi dengan miring, aku memiliki anting di hidung, dan dia bilang, “Aku akan memberi tahu 3 hal.” dan itu hanya ada aku dan manager kami (Rick). Dia bilang, “Kalian akan membuat banyak uang lebih dari yang kalian pikirkan. Kalian akan menjadi terkenal lebih dari yang kalian impikan. Dan kalian akan menjadi headliner pada musim gugur.” Dan aku duduk di situ dan melihat kepadanya dan kemudian aku tertawa terbahak-bahak. “Kamu gila!” Aku melihat kepada Rick dan sungguh itu adalah sebuah tertawa yang sangat keras. Aku seperti, “Kamu mabuk!” Jika kamu akan memberi tahuku Santa Claus berjalan di sepanjang jalan dengan UFO aku akan mempercayai itu. Dan 3 hal yang dikatakannya itu benar-benar terjadi. Itu semua terjadi. Dan itu adalah momen paling luar biasa dalam hidupku.”
Laura Leebove: “Apakah ada sesuatu di masa lalu yang membuatmu mengernyitkan dahi atau adakah sesuatu yang kamu sesali?”
Tom DeLonge: “Aku tidak menyesali apapun. Aku hanya berharap jika ada satu hal, beberapa lirik ada yang ingin kuganti, tapi tidak, aku rasa itu tetaplah album yang bagus. Aku rasa, itu adalah album yang fenomenal. Belum pernah ada band pop punk yang terdengar seperti itu. Di level mainstream paling tidak. Dan itu adalah hal yang biasa aku pikirkan. Aku biasa berpikir bahwa radio sebaiknya memilih band yang sangat powerful dan catchy dan cepat dan youthful. Green Day ingin berada di jalan seperti The Clash, The Offspring lebih kepada seperti band Epitaph Records, yang tetap kusukai, tapi kami berada di tengah-tengahnya. Atau Rancid ingin menjadi The Clash. Hm aku rasa Green Day lebih seperti Ramones. Itu adalah hal yang berbeda. Mereka ingin menjadi band-band seperti itu, dan Blink, kami tidak ingin menempatkan diri kami di audience tersebut. Kami tidak ingin memakai jaket kulit dan bertingkah seolah-olah kami tidak peduli terhadap apapun. Kami tidak peduli karena kami bersenang-senang dan kami sangat X-Rated (tertawa). Jika ada seorang yang berjalan dengan jaket kulit, kami akan memiliki 50 alasan untuk berbicara tentang kulit di tubuh mereka. Tapi tentu ada waktunya untuk hal itu. Mereka semua penting, Green Day dan Rancid, kami menghormati mereka. Sekarang, aku berteman dengan Mike Dirnt dan Travis sangat dekat dengan Tim Armstrong, kami semua teman.”
Laura Leebove: “Saat aku memposting di Facebook bahwa aku mendengarkan lagi Enema of The Stae, ada banyak orang yang kemudian mengirimkanku email atau menulis komentar hanya untuk bilang, “I’m a fan! Aku harus menyembunyikan album itu dari orang tuaku.”
Tom DeLonge: “Setelah Enema of the State, kami dicacat. Congress memasukkan kami ke dalam band paling explicit sepanjang masa, bersama dengan 2 Live Crew dan Eminem, dan mereka mencoba untuk mensensor musik dan menggunakan kami sebagai contohnya. Itu (sensor) terjadi pada Enema of the State, dan aku sangat bangga akan hal tersebut.”
Laura Leebove: “Apakah anakmu mendengarkan album lamamu dan apa pendapat mereka tentang itu?”
Tom DeLonge: “Mereka mendengarnya, kami sering memainkannya secara live. Aku rasa mereka tidak mendengarkan albumnya tapi mereka jelas tahu beberapa lagu di dalamnya. Aku rasa mereka menikmatinya. Dan itu hal yang keren karena mereka bisa menyebutkan perbedaan antara Blink-182 dan Angels & Airwaves. Mereka menyukai musikku tapi mereka bisa membedakan dua hal yang berbeda. Semoga itu bisa menginspirasi mereka untuk menjadi berbeda.”
Laura Leebove: “Akan ada album baru dari Angels & Airwaves keluar bulan depan. Bagaimana prosesnya?”
Tom DeLonge: “Ini adalah rilisan yang penting bagiku. Kami sudah mengerjakannya selama 2 tahun dan Halloween akan menjadi hari yang besar, itu yang bisa kukatakan. Tapi ada banyak hal yang terasosiasikan dengan ini. Angels & Airwaves mempunyai sebuah company yang dibangun di dalamnya, dan kami melaunching intellectual property yang menampilkan film, novel, animasi, dan soundtrack, jadi dengan album ini kami akan memulai seusuatu lebih besar dan ambisius. Dan itu terdengar sangat berbeda, ini adalah sebuah evolusi dari band. Jadi aku rasa orang-orang akan gembira mendengarnya. Halloween akan menjadi hari pertama.”
Laura Leebove: “Aku juga mendengar ada album baru dari Blink-182 yang sedang dikerjakan. Dapatkah kamu memberikan estimasi waktunya?”
Tom DeLonge: “Aku berharap kami bisa merilisnya musim panas nanti, tapi lihat saja nanti.”
Laura Leebove: “Apakah kalian sudah mulai merekamnya?”
Tom DeLonge: “Kami sebenarnya akan mengadakan sesi penulisan kami yang pertama dalam beberapa minggu ke depan.”
Interview ini pertama kali dipublish oleh Wondering Sound http://www.wonderingsound.com/feature/tom-delonge-blink-182-enema-of-the-state-interview/
Tinggalkan Balasan