Jika boleh menarik sebuah benang merah, apakah persamaan dari sebuah novel best seller dengan musik-musik evergreen? Boleh dibilang, dua karya seni ini sama-sama punya storytelling yang kuat sehingga membuat pembaca dan pendengar mempunyai alasan untuk mengikuti serta mengingatnya. Sebagai sebuah karya seni, sudah sepatutnya musik itu berisikan keindahan. Meski ada juga musik-musik yang emang sengaja dibuat untuk tujuan bersenang-senang saja alias absurd, ada juga musisi yang menganggap musik ini secara serius. Bagi mereka musik adalah tempat pencurahan ide dan kreativitas mereka. Sama seperti seorang koki yang memberikan kemampuan terbaik mereka dalam mempersiapkan hidangan, musisi dalam hal ini penulis lirik juga memberikan seluruh perhatian mereka terhadap karya yang mereka curahkan. Di bawah ini merupakan 5 penulis lagu yang liriknya bisa dibilang sebagai sebuah karya seni yang indah, don’t bother to discuss it with us!
1. Billie Joe Armstrong
Musik tampaknya memang takdir bagi Billie Joe, for your information, Billie Joe sudah merekam lagu pertamanya pada usia 5 tahun, usia yang sangat muda dan tampaknya ketertarikan Billie Joe ini memuncak ketika ibunya menikah lagi dengan seseorang yang tidak dia suka. Salah satu karya fenomenal Billie Joe adalah lagu “Jesus of Suburbia”, lagu berdurasi lebih dari 9 menit ini benar-benar menggambarkan seorang karakter fiksi ciptaan Billie Joe Armstrong. Di lagu ini terlihat sekali karakter menulis Billie Joe yang cenderung direct dan penuh pengandaian, beberapa highlight dari lagu ini salah satunya “It says, ‘Home is where your heart is,’ but what a shame, cause everyone’s heart doesn’t beat the same. It’s beating out of time.” – Jesus of Suburbia.ย
Girls hold your scream. Frontman dari band pop punk All Time Low ini bisa dibilang punya aura superstar yang natural. Dibalik suara renyah dan tampang good lookingnya, Alex Gaskarth juga merupakan seorang penulis lirik yang brilliant. Dapat dikatakan, sejalan dengan berkembangnya All Time Low, berkembang pula kemampuan menulis Alex Gaskarth. Gaya penulisan Alex sesekali mengandung unsur metafora dengan penggunaan kata-kata yang cenderung tidak biasa namun terdengar indah. Alex Gaskarth juga cukup konsisten dalam menghasilkan quote yang sering direpost di tumblr maupun pinterest, seperti “Dedication takes a lifetime, dreams only last for a night.” – Stay Awake atau “Maybe it’s not my weekend, but it’s gonna be my year.” – Weightless.
3. Joe Candelaria
Vocalist Forever Came Calling ini bisa dibilang sebagai salah satu penulis lirik terbaik saat ini. Jika ada sebuah frase yang tepat untuk menggambarkan karya Joe itu adalah “artsy”. Salah satu karya terbaru Joe, yaitu lagu andalan dari album baru mereka, “Indebted” adalah contoh bagaimana sebuah lirik dapat ditulis dengan sangat baik dan dapat didokumentasikan dalam sebuah naskah. Sudah seharusnya sebuah lirik tidak hanya berupa susunan kata-kata tetapi juga mampu membuat sebuah harmony yang mana ditampilkan oleh Forever Came Calling. “This is where it ends, where it all begins, every definitive moment happened.” – Indebted. Fun fact: Banyak dari lagu yang ditulis Joe Candelaria dipengaruhi oleh penulis Amerika, Charles Bukowski.
4. Jordan Dreyer
La Dispute saat ini adalah salah satu band dengan tingkat pertumbuhan fanbase yang tinggi, thanks to their latest album Rooms of The House. Berbicara mengenai cerita di balik lagu-lagu La Dispute, emotional dan heartbreaking adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkannya. Tak salah jika Jordan Dreyer adalah salah satu penulis lirik terbaik untuk saat ini dan untuk mengkonfirmasi hal tersebut, berikut adalah beberapa karya terbaik dari Jordan Dreyer.ย “We are the lovers, we are the last of our kind. So link your arms and lift your heads up and i swear that we’ll be fine.” – The Last Lost Continent, “What is life without a purpose, what is purpose without love?” – Sad Prayers for Guilty Bodies, “The worse of the wildlife wear clothes and can pray” – A Poem.
5. Derek Archembaul
Beberapa waktu yang lalu, Derek Archembaul memulai kampanye untuk membantu penyembuhan penyakitnya dan hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk dana tersebut terkumpul. Fans peduli dengan Derek dan karya Derek. Bersama Defeater, Derek menulis lirik-lirik yang bisa dibilang cukup berat karena mengandung unsur novelty dan indah untuk dibaca. Satu hal yang mungkin akan kalian rasakan ketika membaca lirik yang ditulis Derek adalah kalian akan seperti membaca sebuah cerita singkat yang padat namun bermakna dalam. Derek tampaknya senang menulis sebagai orang pertama dan sesekali orang ketiga, seperti yang dapat ditemukan di lirik-lirik Defeater. “That train is so close, so loud and so clear. Your hands stop shaking and it’s all that you hear.” – White Oak Doors
Tinggalkan Balasan