[yasr_overall_rating size=”small”]

Pertanyaan “What is the best way to die?” pernah sangat popular di jaman saat internet baru memasuki masa pubertasnya. Bisa dibilang pertanyaan tersebut merupakan sebuah ironi karena menyiratkan betapa depresinya generasi di tahun-tahun tersebut. Lalu masih relevankah bila pertanyaan itu diajukan di masa ini, dalam konteks sebuah bercandaan atau memang serius? Sebelum kalian menanyakan hal tersebut, Hostage Calm mencoba menjawab bahwa mati di atas panggung adalah cara terbaik. Singkatnya Die On Stage adalah perwujudan diri mereka.

Berbicara mengenai Hostage Calm, mungkin banyak yang tidak menyertakan nama Hostage Calm ke dalam band favorit mereka. Padahal jika menengok progres dari band asal Connecticut ini, mereka selalu mampu mengeluarkan materi yang lebih baik dari album sebelumnya. Namun sayang, band yang mengeluarkan debut album sekitar 6 tahun ini masih dianggap sebelah mata oleh label dan media besar karena dianggap tidak bisa menjual. Empat tahun yang lalu mereka merils Please Remain Calm yang dianggap oleh sebagian kritisi sebagai “most honest, genuine, and important record you’ll hear all year.” Banyak pihak berspekulasi akan sulit untuk merilis materi yang lebih baik dari Please Remain Calm. Namun faktanya mereka kembali naik satu level lebih tinggi lewat album baru ini, Die On Stage.

Hostage Calm Die On StageTracklisting:
1. When You Know
2. A Thousand Miles Away From Here
3. Love Against!
4. Someone Else
5. Fallen Angel
6. Your Head / Your Heart
7. Raised
8. 12/31
9. Darling You
10. Past Ideas of The Future

Sebagai band pentolan Run For Cover Records, nama Hostage Calm adalah pemain utama dari label ini. Hanya saja band-band dari Run For Cover Records seringkali kalah pamor dengan band-band yang bergerak di arus utama genre ini. Rough punk turn into a pop group mungkin adalah sebuah kalimat yang tepat untuk melambangkan perjalanan karir dari Hostage Calm ini. Meskipun begitu, sudah sepatutnya kalian setuju bahwa album Die On Stage ini adalah manifestasi puncak dari Hostage Calm.

Lead single dari album ini merupakan track ke-6 berjudul “Your Head / Your Heart” seharusnya cukup untuk menyakinkan kalian bahwa album ini tidak boleh dilewatkan. Lagu ini menggambarkan bahwa sebenernya suara sejenis lonceng yang biasa ada di lagu-lagu bertemakan holiday bisa berbaur dengan manis dan menghasilkan sebuah harmoni yang indah dengan melodi gitar yang memang mengagumkan. Di sini kalian bebas untuk terus menekan tombol repeat di lagu ini atau mulai mendengarkan album secara keseluruhan. Hasilnya akan sama, sebuah kumpulan lagu yang solid baik secara produksi maupun musik dan lirik.

Di sini Hostage Calm tidak hanya memainkan 3 chords punk music saja, mereka membuatnya terdengar lebih kompleks dengan menambahkan referensi dari musik alternatve tahun 90an dan tentu saja tema holiday yang tidak luput dari perhatian. Beberapa dari lagu mereka punya potensi untuk menjadi lagu yang kemudian akan dikenal sebagai perwakilan dari generasi 2010an. Salah satunya lagu “Love Against!” yang dengan marketing yang tepat bisa saja menjadi lagu dengan tingkat kesuksesan seperti “Kiss Me” dari Sixpence None the Richer yang sampai saat ini masih sering diputar dan dinyanyikan ulang oleh banyak orang.

Terlepas dari tema sound yang mereka angkat, yang sepertinya merupakan tema holiday (seriously ketika mendengarkan rilisan ini akan sangat terasa Christmas-y), mereka mampu mengkombinasikan beberapa hal yang di luar nalar kita. Salah satunya ada di lagu “Raised”, perpaduan vokal Chris Martin dan Vinnie Caruana (I Am The Avalanche) yang sebenarnya memiliki karakter vokal bertabrakan ternyata malah memberikan karakter yang dalam lagu ini. Di lagu ini juga kalian akan merasakan suasana dark electro yang dikombinasikan dengan suaru tenggorokan Vinnie Caruana yang bikin nagih.

Selepas “Raised” kalian bisa sedikit beristirahat di lagu akustik “12/31”. Jangan kaget karena di tengah lagu ini disisipkan sebuah referensi dari lagu folk terkenal “Auld Lang Syne” dan terdengar sangat cantik meskipun sebenarnya ini bukan merupakan tipikal lagu akustik yang akan disukai secara luas tapi harus dikatakan lagu ini sangat artistik. The best way to enjoy this song is just listening to it alone, daydreaming.

Nine out of ten is awesome, but ten is perfect. Begitulah gambaran track 10 yang merupakan track penutup dari album ini. Track ini seperti sebuah kertas kado mahal seakan membungkus dengan rapi Die On Stage. Lagu berjudul “Past Ideas of The Future” ini adalah lagu paling kuat di album ini dan memberikan sebuah akhir yang megah untuk album yang sudah sangat mewah. Lagu ini sukses merepresentasikan keseluruhan kesempurnaan dari album ini dengan hanya waktu 4 menit. Mulai dari suara bel yang memberikan efek nostalgia akan holiday terbaik, petikan melodi dan bridge yang heartwarming, meski tanpa struktur yang jelas lagu ini sama sekali tidak terdengar aneh namun justru indah. Seperti sebuah hidangan penutup yang biasanya merupakan hidangan terbaik, lagu ini-pun bisa dikatakan seperti itu.

Silahkan didebatkan, namun Die On Stage merupakan salah satu album terbaik tahun 2014 ini sehingga untuk memberi angka maksimal bukanlah suatu hal yang berlebihan. Die On Stage is easily one of the best records this year, if not in memory.

Go listen: Love Against!, Past Ideas of The Future, Your Head/Your Heart

Artist

Genre

Year

Country

Categories

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *