Beberapa waktu yang lalu dalam artikel Pop Punk: Now and Then disebutkan bahwa tahun 2007 All Time Low merupakan game changer scene pop punk pada masa itu. Pertanyaannya apakah yang mendasari sebuah statement tersebut? Sebelum kita kebablasan, mari kita lihat dulu background All Time Low sebagai band. Band yang beranggotakan Alex Gaskarth, Jack Barakat, Rian Dawson, dan Zack Merrick ini pertama kali dikenal secara luas saat video klip mereka “Dear Maria, Count Me In” diputar di MTv dan kemudian dinominasikan dalam ajang MTv Woody of The Year pada tahun yang sama. Bisa dibilang, All Time Low saat itu dianggap sebagai breakthrough artists bersama dengan We The Kings dan There For Tomorrow, meski kenyataannya di masa tersebut mereka kalah populer dibanding We The Kings maupun There For Tomorrow, nyatanya justru nama All Time Low-lah yang saat ini lebih eksis di berbagai flyer festival musik besar tahunan di berbagai belahan dunia.

Lalu kenapa banyak pihak cukup sekata mengenai status All Time Low sebagai pop punk darling pada saat itu dianggap sebagai pembawa angin segar pada scene pop punk? Secara sekilas band ini tidak seperti band-band pop punk sebelum mereka, bahkan kalo boleh dibilang mereka sebenarnya lebih cocok menjadi boyband seperti Backstreet Boys dibanding menjadi punkers seperti Green Day. Secara dandanan mereka lebih terlihat sebagai kombinasi emo dan powerpop ketimbang sebagai pop punkers a la Blink-182. But, we all agree that the music do the talking, biar bagaimanapun juga musik mereka adalah pop punk dan pop punk yang mereka mainkan keren.

Tahun 2007, masa dimana pop punk disebut-sebut mangalami mati suri merupakan tahun penahbisan All Time Low sebagai icon pop punk pada masa itu. Di saat The Wonder Years masih bermain di bar lokal membawakan lagu-lagu dari album pertama mereka Get Stoked On It, All Time Low sudah sibuk bermain di panggung Warped Tour. Di saat nama You Me At Six masih terasa aneh untuk didengar, All Time Low sudah cukup familiar dan ramai dibicarakan di kalangan scenester. Bisa dibilang di masa tersebut industri pop punk berada di masa yang cukup ‘kosong’ dan nasibnya bergantung pada segerombol anak muda berusia sekitar 20 tahunan yang menamakan fans mereka dengan istilah Hustler.

All Time Low - Poppin ChampagneAll Time Low dalam video klip Poppin Champagne tahun 2007

Dengan “Jasey Rae” All Time Low ikut ambil bagian dalam kompilasi Punk Goes Acoustic, hal itu mungkin penanda bahwa All Time Low akan bersinar jauh lebih terang. Lagu “Dear Maria, Count Me In” membawa All Time Low mendapatkan predikat Gold dengan penjualan di atas 500.000 kopi, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk musik pop punk setelah era Blink-182. Album mereka So Wrong, It’s Right juga bisa dibilang sukses secara komersial dengan mampu mencapai posisi #62 chart Billboard yang di tahun tersebut didominasi oleh nama-nama seperti Fall Out Boy, My Chemical Romance, dan Linkin Park.

Kembali ke topik utama layakkah All Time Low disebut sebagai game changer? Jika kita cermati, pop punk pre All Time Low dapat kita klasifikasikan dalam beberapa bagian, crappy punk rock a la Blink-182 dan Sum 41, perpaduan pop punk dan sedikit breakdown a la New Found Glory, emo falsetto punk a la Fall Out Boy, dan pop punk dengan sentuhan emo a la The Starting Line atau The Ataris, oke bagian ini benar-benar saya buat sendiri karena cukup sulit dalam mencari deskripsi yang pas. Lanjut, All Time Low muncul dengan membawa arus baru pop punk dimana jika kita menghilangkan distorsi gitar dan memperlambat tempo dari lagu mereka kita akan mendapatkan sebuah musik pop radio yang sangat easy listening untuk semua orang. Welcome to the generation of poppy punk.

Musik All Time Low identik dengan permainan interval gitar yang dioperasikan oleh Jack Barakat dan sing along-able chorus yang dinyanyikan oleh Alex Gaskarth. Mari mengulang sejenak, jika kalian pernah melihat konser All Time Low baik secara live maupun melalui video, bagaimana reaksi audience? Yap mereka akan selalu menyanyikan lagu All Time Low secara massal sehingga timbul keyakinan bahwa lagu-lagu dari All Time Low memang ear catching. Fenomena inilah yang kemudian disebut sebagai poppy punk, fenomena dimana melodi serta lirik yang sangat pop, bahkan cenderung komersil dibungkus dengan musik berdistorsi dan beat ala punk. Dengan musik ini All Time Low sukses merambah demografis baru sebagai bagian dari fanbase mereka, wanita, entah karena tergila-gila dengan ketampanan personel All Time Low atau memang menikmati musik mereka, All Time Low sudah sukses dalam membangun fan mereka dari berbagai kalangan. Hanya saja karena memainkan musik pop punk yang demikian beberapa orang justru tidak setuju jika All Time Low dimasukkan sebagai bagian dari punk.

All Time Low - AdamSaat ini konser sold out merupakan hal yang biasa untuk All Time Low

Kesuksesan All Time Low membawa inspirasi bagi beberapa band di masa itu yang sebelumnya kita tidak sadarai keberadaannya. Sebut saja Sing It Loud yang bisa dibilang sangat All Time Low baik dari segi sound maupun style bermusik, lalu muncul juga ex-co vocalist Mayday Parade, Jason Lancaster dengan project Go Radio-nya yang juga tidak jauh dengan style yang All Time Low mainkan. Tidak ketinggalan juga Lights Out Dancing yang memainkan musik pop punk dengan nuansa pop rock yang cukup kental. Bukan suatu kebetulan band-band tersebut muncul setelah All Time Low muncul, apalagi mereka mengusung konsep pop punk yang sejenis dengan All Time Low.

Praktis sudah 7 tahun sejak All Time Low merubah bagaimana arus utama pop punk terdengar, meski hanya dalam waktu yang singkat sebelum kemunculan A Day to Remember dengan pop hardcore-nya, sudah banyak pula band pop punk yang akhirnya memutuskan untuk memainkan musik mereka seperti All Time Low. Jika kita melihat timeline pop punk dalam satu dekade terakhir, nama All Time Low jelas tidak bisa dihilangkan begitu saja. Bagaimanapun juga, suka atau tidak suka, All Time Low merupakan game changer dalam lingkup pop punk pada suatu masa tertentu. Pernahkah terbayang bagaimana pop punk sekarang tanpa All Time Low di tahun 2007? Unthinkable, karena All Time Low memang bagian dari sejarah panjang pop punk.

Photo courtesy of Buzznet.com, Mtv, and Adam Elmakias

Artist

Genre

Year

Country

Categories

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *