Written in

by

Remaja angkatan 2000an tentu sangat familiar dengan platform bernama MySpace. Platform ini merupakan sebuah website yang janggal hukumnya kalo nggak dibuka tiap hari. Tahun 2004 sampai akhir 2008 merupakan masa keemasan buat social media yang satu ini. Tentu kalian sangat familiar dengan fitur-fitur macam top friends, bulletin, hingga seseorang dengan nama akun Tom. Sounds familliar?

Seperti halnya dengan Google, Youtube, hingga Facebook, Myspace ikut berandil besar dalam perkembangan budaya populer di komunitas global. Lalu apa hubungannya dengan tulisan ini? Mari kita mengingat sejenak apa fitur yang membuat MySpace menjadi platform paling diminati di seluruh dunia. Yap fitur musik-lah yang saat itu jadi andalan MySpace. Masa-masa 2004 adalah saat dimana MTv bisa dibilang berada di posisi yang menyenangkan dan MySpace sukses buat menjadi semacam catalyst buat band-band di US dan seluruh dunia untuk memperdengarkan musik mereka ke pendengar yang lebih luas.

Nggak kehitung sudah berapa band yang memanfaatkan MySpace ini buat meningkatkan jumlah fanbase mereka di seluruh dunia. MySpace adalah alasan buat nama-nama macam Lily Allen, Arctic Monkeys, sampai The Devil Wears Prada untuk menjangkau komunitas global lebih cepat. Banyak juga cerita mengenai kesuksesan MySpace yang dirasain band-band lokal Indonesia macam Pee Wee Gaskins, Thirteen, sampai Killing Me Inside. Bahkan mungkin salah satu dari kalian pernah menjadi MySpace addict buat promosi band kalian?

MySpace juga bisa dibilang membantu merevolusi bagaimana sebuah musik didistribusikan. Periode 2000an awal, praktis kita semua hanya bisa menemukan musik baru lewat peran media seperti MTv, radio, dan media cetak. Sangat sedikit dari kita yang pada masa-masa tersebut mencari tahu tentang sebuah band/musik baru melalui website maupun blog yang memang pada masa itu sangat terbatas aksesnya. Intinya sih media berperan besar terhadap selera musik kita semua waktu itu, seakan medialah yang memberi tahu kita musik apa yang kita sukai, musik apa yang harus kita dengarkan, atau seperti apa itu musik bagus. Hal ini sudah terjadi sejak era the Beatles dan terlihat akan terus berlangsung dalam waktu yang lama.

Myspace secret showSuasana Myspace Secret Show

Sampai akhirnya internet mulai lebih terbuka ke seluruh dunia. Arus informasi menjadi lebih mudah buat didapet dan membuka mata kita bahwa sebenarnya banyak hal yang selama ini tertutupi oleh hingar bingar arus mainstream. MySpace hadir saat remaja pada masa itu terlena dengan Friendster dan langsung mendapatkan pasarnya tersendiri. “A Place For Friends” yang sebenarnya adalah slogan resmi dari MySpace mulai tergusur oleh sebuah frase “browse your favorite music”. Yap MySpace adalah tempat dimana kalian bisa mengeksplore sebuah musik baru, berbagai macam jenis musik mulai dari psychedelic sampai folk bisa kalian temukan di sini. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa MySpace merupakan sebuah platform yang akan merevolusi industri musik secara keseluruhan.

Banyak band yang tampaknya mulai paham dengan fenomena MySpace ini dan akhirnya memilih untuk bergabung dengan MySpace. Sebagai ganti kepercayaan mereka terhadap MySpace, mereka langsung mendapat jumlah listener baru. Masih teringat betul bagaimana saya menemukan band macam A Rocket to The Moon dan The Ghost Inside, and that feeling is just too good to be true. Cerita mengenai kesuksesan band-band MySpace ini terus berlanjut sampai periode 2009/2010, secara garis besar MySpace telah membawa band dengan fanbase kecil menjadi band dengan airplay radio bahkan sampai diputar di MTv (All Time Low, We The Kings, There For Tomorrow).

Sebenarnya bagaimana sih MySpace mampu menjadi barometer musik yang saat ini lebih dikenal sebagai scene independent tersebut? Mari kita bedah sedikit, MySpace merupakan sebuah social media yang saya rasa sangat berpengaruh, bahkan saya masih yakin bahwa MySpace ikut andil dalam perkembangan social media raksasa di masa kini seperti Facebook maupun Twitter meski tidak secara langsung. Saat kalian punya akun MySpace, kalian bisa menambahkan band favorit kalian ke dalam daftar teman kalian, bahkan kalian juga bisa berinteraksi dengan anggota band secara langsung. Tidak adanya suatu batasan inilah yang membuat MySpace kemudian lebih dikenal sebagai sebuah platform musik yang membuat hubungan fans dengan band menjadi lebih personal. Bukankah dalam karir sebuah musisi/band hubungan dengan fans mereka merupakan hal yang paling utama?

Kita semua tentu masih ingat ada semacam similar artist yang direkomendasikan oleh MySpace saat kita menambahkan musisi/band yang kita sukai. Hal ini jelas merupakan sebuah keuntungan untuk band yang sedang berjuang membangun fanbase mereka, mereka mendapatkan fans baru dengan cara yang jauh lebih mudah dibanding beberapa tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, band-band di tahun sebelum internet mulai meledak biasanya baru mendapat fans baru setelah mereka bermain di suatu bar/venue yang belum pernah mereka datangi sebelumnya lalu dengan MySpace mereka bisa mendapatkan ratusan fans baru hanya dalam waktu sehari. Bukankah itu sebuah keuntungan?

Konsep discover your favorite music ini seakan merupakan pintu masuk bagi fans dan band yang bisa dibilang saling membutuhkan. Fans membutuhkan musik yang sesuai dengan kepribadian mereka, sementara itu band membutuhkan fans untuk survive, win-win condition. Dapat dibayangkan bagaimana jika arus ribuang bahkan jutaan orang yang mengakses MySpace setiap harinya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh band? You don’t need to pay media to promote your music no more.

All Time Low MyspaceAll Time Low berhasil memaksimalkan peran MySpace dengan maksimal

Seperti halnya social media, jualan utama MySpace adalah interaksi. Social media memudahkan kita untuk saling berinteraksi saat kita tidak bisa berinteraksi di dunia nyata. Seperti yang disebut di atas, kalian bisa berinteraksi dengan anggota band favorit kalian dengan mudah. Bahkan kalian bisa numpang nampang di halaman MySpace band favorit kalian hanya dengan berfoto sambil membawa tulisan/banner dengan nama band favorit kalian. Bisa dibilang begini, hubungan mesra fans dengan band di MySpace sama seperti hubungan Penny Lane dengan Stillwater di Almost Famous, kalian fans bisa dengan mudah mengetahui update paling terbaru dari band favorit kalian. It’s all in MySpace.

Dari hal-hal di atas bisa disimpulkan bahwa MySpace punya pengaruh dalam menentukan arah distribusi musik di masa tersebut bahkan masa kini. Karena itulah kenapa band macam Pennywise atau Hollywood Undead berani merilis album mereka melalui MySpace. Hanya saja all good things must come to and end, MySpace gagal bersaing dengan Facebook dan terus mengalami kemerosotan jumlah anggota. Band/musisi beralih ke micro blogging, Twitter maupun penyedia layanan musik lainnya seperti Soundcloud. Meski demikian tidak dapat dipungkiri MySpace sudah meninggalkan warisan yang sangat penting terhadap cara pendistribusian sebuah musik. So in the end, do you miss the good old days of Myspace?

Artist

Genre

Year

Country

Categories

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *