Belakangan apakah kalian mulai cemas sama selera musik remaja jaman sekarang? Kalo iya, berarti sama. Bukan tanpa alasan gue berani ngomong kayak gini. Gue pribadi ngeliat remaja sekarang terkesan tidak punya satu genre favorit seperti contoh “punk, rock, metal, hardcore, etc”. Sebenarnya gak harus suka atau terpaku sama satu genre sih karena musik itu universal dan selera masing-masing orang berbeda, tapi seenggaknya lo punya fokus terhadap satu jenis musik selain Pop yang dari dulu memang menjadi genre semua umat termasuk remaja atau EDM yang bisa dibilang lagi happening banget belakangan ini.
Bebas lo mau suka musik apa aja, tapi akan lebih bagus ketika lo punya satu ketertarikan atau fokus terhadap satu genre musik dan lo ngerti dan paham seluk beluk genre musik tersebut. Jadi lo gak terkesan sebagai remaja yang dengerin suatu musik karena ikut-ikutan gara-gara temen-temen lo banyak dengerin lagu ini. Karena menurut gue, setiap orang pasti punya ketertarikan lebih lebih terhadap suatu genre musik dari sekian banyak lagu yang didengerin setiap hari. Jadi kenapa lo gak mencoba untuk fokus atau mencari lebih banyak tentang satu genre tersebut. Seriously, it’s gonna be fun!
Oke, cukup basa-basinya. Sebagai awal perkenalan kita, di sini gue mau bahas satu genre yang banyak menjadi favorit termasuk refrensi dalam bermusik oleh banyak remaja di seluruh dunia. Yep, Pop Punk!
Blink-182, the biggest Pop Punk band ever known?
Awal dekade 2000an yang lalu, beberapa dari kita mungkin masih dapat mengingat betul bagaimana band-band seperti Blink-182 dan Sum 41 begitu mendominasi tangga lagu dan airtime di MTV. Pada masa itu juga band-band dengan aliran sejenis seperti New Found Glory, Yellowcard, Simple Plan, dan Good Charlotte mencapai pasar mainstream industri musik. Festival musik yang memuat mereka sebagai headliner laku keras, CD mereka dijual dimana-mana, bahkan anda dapat menemukan sekelompok penggemar dengan merchandise yang tersablon band-band tersebut di kaos mereka. Band-band tersebut memang mempunyai sound yang tidak secara identik sama, namun ada benang merah yang dapat dari musik mereka, suatu istilah yang kemudian dikenal dengan nama Pop Punk.
Sebenarnya apa itu Pop Punk? Banyak argumen yang membahas secara khusus apa itu Pop Punk, tetapi hampir semuanya setuju bahwa mereka akan mengasosiasikan Blink-182 dengan Pop Punk. Sehingga dengan pemahaman tersebut kita setuju bahwa Pop Punk adalah sebuah transformasi Punk Rock dengan melodi, lirik, dan beat yang lebih catchy dan ringan. Memang ada beberapa band yang masih diperdebatkan banyak kalangan sebagai the godfather of Pop Punk sebelum era Blink-182, seperti the Descendent, the Ramones, dan Green Day. Namun kita semua setuju bahwa nama Blink-182 merupakan hal pertama yang akan kita sebut saat seseorang menanyakan seperti apakah band Pop Punk itu.
Akhir dekade 90an dan awal dekade 2000an merupakan golden years bagi Pop Punk. Saat periode inilah nama Pop Punk mulai dikenal secara mendunia setelah sebelumnya industri musik lebih familiar dengan punk rock. Jika kita merupakan bagian dari generasi tahun 90an yang tumbuh menjadi remaja pada awal dekade 2000an, tentu kita sempat merasakan bagaimana skateboard, crappy jokes, celana tiga per empat, dan bmx merupakan hal yang sangat keren di masanya dan tentu kita masih ingat betul bagaimana Blink-182 membuat hal tersebut mendunia. Peran Blink-182 sebagai salah satu band Pop Punk terbesar tidak dapat kita sanggah lagi. Seperti dikutip dalam halaman wikipedia Blink-182, disebutkan oleh The New York Times bahwa, “no punk band of the 1990s has been more influential than Blink-182,”. Mereka tidak hanya merevolusi suatu musik, mereka juga merevolusi sebuah trend bagi remaja di tahun-tahun tersebut secara global.
Pop Punk menjadi sebuah fenomena global. Band-band Pop Punk yang selama itu hanya bermain di scenenya sendiri tumbuh menjadi headliner di masa yang bisa disebut sebagai masa panen bagi Pop Punk. New Found Glory muncul dengan “Stick and Stones”, Yellowcard merilis masterpiece mereka “Ocean Avenue”, Simple Plan menjadi pusat perhatian industri musik dengan “No Pads, No Helmets.. Just Balls”, dan tentu tidak ketinggalan Good Charlotte “The Young and The Hopeless” dan Sum 41 “All Killer No Filler” yang mendapat predikat platinum. Kesuksesan tersebut membawa dampak secara massive bagi band-band lainnya. Beberapa band tumbuh dari local scenester menjadi headliner, beberapa band lainnya mendapat radio airtime dan media exposure.
The Starting Line, salah satu band Pop Punk di era Emo Invasion
Hanya saja masa keemasan Pop Punk ini kemudian terus mengalami dekadensi. Festival musik besar tidak lagi memuat band Pop Punk sebagai headliner dan jumlah airtime untuk Pop Punk di tangga lagu MTV semakin menurun. Majalah Alternative Press mengklasifikasikan 5 periode bersejarah untuk Pop Punk, mereka adalah Foundational Era (80’s dan 90’s awal), West Coast Pop Punk (1994-1997), Mainstream Explosion (1998-2002), Emo Invasion (2003-2007), dan Revival (2008-sekarang). Post Mainstream Explosion era adalah masa dimana Pop Punk mengalami kemorosotan dari segi popularitas di musik mainstream dunia. Pop Punk memang mengalami dekadensi, namun bukan berarti tidak ada rilisan Pop Punk yang layak disebut sebagai salah satu rilisan terbaik pada masa ini. Fall Out Boy mengeluarkan “From Under the Cork Tree” pada tahun 2005 dan Paramore mengeluarkan “Riot!” pada tahun 2007 yang dua-duanya masuk kategori platinum dari segi penjualan. Serta tidak ketinggalan The All-American Rejects yang juga mengeluarkan album debut mereka pada tahun 2005 yang dimana ketiga band tersebut masuk ke dalam Pop Punk era Emo Invasion.
Pada tahun 2007(akhir dari era Emo Invasion jika berdasar pada majalah AP), All Time Low mengeluarkan album debut mereka “So Wrong, It’s Right” yang oleh sebagian besar disebut sebagai Game Changer of Pop Punk. Kenapa Game Changer? Karena album All Time Low ini dinilai sangat Pop oleh beberapa kritikus, namun setelah dirilisnya “So Wrong It’s Right” terbukti banyak band Pop Punk muncul dengan sound dan ritme seperti All Time Low. Cool!
Pada tahun 2008, Set Your Goals, yang mengeluarkan debut album mereka setahun sebelum All Time Low mengeluarkan “So Wrong It’s Right”, bersama dengan Four Year Strong, A Day To Remember, dan New Found Glory memulai EasyCore Tour dan mempopulerkan breakdown di Pop Punk. Entah kebetulan atau tidak, sejak saat itu Breakdown seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap rilisan Pop Punk yang dirilis di tahun tersebut. Termasuk istilah EasyCore yang beberapa remaja pada saat itu menganggapnya sebagai genre baru dari Pop Punk. Mereka menyebut genre band yang memainkan Breakdown dengan sebutan Pop Punk EasyCore. Hahaha.
The Wonder Years, pioner Realist Pop Punk
Hingga pada tahun 2010, The Wonder Years mengeluarkan sebuah album yang oleh sebagian kritikus disebut sebagai pengubah landscape Pop Punk secara keseluruhan melalui “The Upsides”. Pada tahun 2010, Man Overboard juga sudah memulai kampanye terkenal mereka “Defend Pop Punk” yang tidak butuh waktu lama mampu menjangkau secara global. Realist Pop Punk, begitulah mereka menyebut musik Pop Punk yang The Wonder Years dan Man Overboard mainkan saat itu. Tidak begitu lama, setahun sesudahnya The Story So Far mengeluarkan album debut mereka “Under Soil and Dirt”. Ketiga band tersebutlah bersama A Day to Remember yang kemudian berhasil menarik media dan masa lebih besar untuk memberikan perhatian mereka terhadap Pop Punk.
A Day to Remember adalah contoh nyata bagaimana Pop Punk telah bertransformasi dari Crappy Punk Rock era Blink-182 menjadi Pop Punk yang sangat modern saat ini. Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah band-band pengusung New Wave of Pop Punk saat ini seperti State Champs, Modern Baseball, Citizen, Neck Deep, dan Real Friends akan menjadi band yang akan diperbincangkan generasi sesudah kita seperti Blink-182 atau kembali ke scene lokal mereka.
Tinggalkan Balasan