Written in

by

Berbicara mengenai skene musik lokal tentu kita bakal langsung mention nama-nama macam Mocca, Pee Wee Gaskins, atau Navicula. Di lain nama tersebut sebenarnya Indonesia punya harta karun musik yang masih perlu untuk digali lebih dalam lagi. Sering sekali band-band yang sebenarnya punya it factor justru tidak mendapat sokongan eksposure dari media. Karena hal itulah kita coba buat ngerangkum tiap bulan untuk band yang sangat layak buat kalian dengerin. So pada edisi pertama local heroes kita, kita udah mutusin buat ngasih spotlight ke band asal Surabaya ini, *drum roll please* Give Me Mona.

Band asal Surabaya ini bukanlah band kemarin sore, Give Me Mona udah kebentuk sejak tahun 2005 lalu. Formasi Give Me Mona sendiri adalah Ogi (vocalist), Hara (Gitaris), Odi (Bassist), Chandra (Gitaris), dan Steve (Drummer). Dengan line up ini mereka udah merilis sebuah EP pada tahun 2010 lalu dengan judul Our Story Become Tragedy yang mereka rilis secara gratis. Hanya saja justru setelah dirilisnya EP tersebut, mereka harus bongkar pasang formasi dan hanya menyisakan Hara saja sebagai anggota original mereka. Meski gitu, mereka ngebuktiin kalo mereka justru semakin kuat dengan formasi baru mereka. Nggak kehitung udah berapa jumlah venue yang mereka mainkan sampai akhirnya mereka merilis album debut self titled mereka. Dan formasi mereka sekarang adalah Oscar (Vocalist), Hara (Gitaris), Royan (Bassist), Arya (Gitarist), dan Tommy (Drummer).

Oke berbicara sedikit mengenai musik Give Me Mona. Album self-titled mereka berisi 11 tracks pop punk anthem untuk kalian dengungkan. Saat mendengarkan album ini, dapat dipahami kenapa lagu “Sebuah Deskripsi” mereka pilih menjadi single utama mereka. This track stands out among the others dan mereka cerdas dalam memainkan komposisi lagu ini. Album self-titled mereka berisi pacey beat dengan sentuhan sound yang matang dan vocal gangbang di beberapa bagian. Mereka mengkombinasikan lagu berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris di album mereka dan secara personal I’d prefer their Indonesian songs. Album ini cukup solid meneriakkan bahwa Indonesian pop punk’s not dead. Track terakhir dari album ini “Television” mempunyai sound yang sangat punk and we love it! Singkat kata sih kalian harus menambah album ini dalam library kalian.

Kita punya kesempatan buat berbincang singkat dengan Give Me Mona, check it out below:

BW: Halo Give Me Mona, denger-denger kalian baru saja ngeluarin album pertama, ya? Congrats! Ceritain dong berapa lama  proses pembuatan album kalian ini.

GMM: Album ini mulai dikerjakan pada akhir 2011 sampai dengan pertengahan 2013. Untuk prosesnya sendiri, hampir sama seperti band kebanyakan sih. Normal untuk prosesnya

BW: Berarti hanya butuh waktu satu setengah tehun ya untuk pembuatan album ini. Cool. Ada hal sulit, nggak, atau tantangan apa aja yang kalian alamin waktu pembuatan  album Give Me Mona ini?

GMM: Hal sulit adalah waktu buat kumpul, dan jamming latian lagu baru. Karena 3 dr 5 personil Give Me Mona sdh kerja jadi waktunya agak ribet aja kalo ketemu.. skalinya ketemu pasti di atas jam 10 malam.

BW: Wah, agak susah juga ya jadi anak-anak Give Me Mona. Hahaha.. Oke, coba sebutin lagu yang menjadi favorit kalian di album ini?

GMM: Untuk lagu favorite , tiap player punya favorite sendiri , cuman untuk favorite dan 3 single song di band adalah “Sebuah Deskripsi”,” Ego & Ambisi” & “Television” yang sudah bisa distreaming via www.soundcloud.com/give-me-mona. Dan untuk link download 3 single tersebut,  bisa cek “favorite” twitter kami di: @givememona

BW: Lalu, apa harapan kalian untuk album kalian ini, terutama untuk fansfans Give Me Mona sendiri?

GMM: Harapan kita agar yg utama album ini banyak yang suka ,laris dan kita banyak job manggung hehehe..

BW: Hahaha okay, amen to that! Terus apakah ada perbedaan musik yang kalian mainkan di album ini dengan lagu-lagu/EP kalian sebelumnya?

GMM: Perbedaannya banyak kalo dibanding dengan EP sbelumnya, di album ini kita lebih dewasa dari segi materi, lirik , aransemen lagu dan pemilihan sound sendiri.

BW: Wow, terdengar menarik dan bikin penasaran, ya.. Hahaha. Oke, kali ini pertanyaan yang agak panjang, dan melenceng dari album kalian. Menurut kalian nih, scene musik Pop Punk di Indonesai bakalan tetap bisa bertahan lama, bahkan semakin meluas, dan memiliki tempat di industri musik mainstream atau mungkin bakalan tergerus sama musik-musik mainstream yang ada seperti sekarang ini?

GMM: Hmmm.. pertanyaan berat nih. Menurut kami, scene Pop Punk di indonesia sendiri sudah cukup bagus dan kuat sih, dilihat dari tahun 1990an yang udah ada Rocket Rockers, Bucksin Bugle, dan band2 Pop Punk lainnya yang sudah membuat kompilasi album saat itu, dan terbukti sampai sekarang scene Pop Punk tetap ada dan memiliki tempat tersendiri walaupun digempur musik-musik mainstream.

Sebagai contoh adalah Rocket Rockers, Endank Soekamti, dan Pee Wee Gaskins, dan beberapa band-band Pop Punk yang masih produktif dalam berkarya. Dan untuk urusan tergusur oleh musik mainstream, kami rasa musik Pop Punk punya pasarnya tersendiri.

BW: Jawaban yang cukup padat ya, hehehe.. Baiklah, terakhir nih. Harapan kalian untuk scene musik Pop Punk itu sendiri, khususnya di Indonesia..

GMM: Harapan kita tentunya agar musik Pop Punk bisa masuk TV, radio-radio atau majalah-majalah mainstream,  biar bisa kayak blink -182, Green Day, dan band-band semacamnya yang di Amerika emang udah dihargain banget. Udah segitu aja sih hehehe..

Kalo pengen lebih jelasnya tentang Give Me Mona, kalian  bisa lihat profile dan info update kami di www.youtube.com/givememona Enjoy 🙂

Oke, terimakasih atas waktunya, Give Me Mona. Sukses selalu, and keep Pop Punk! Cheers!

Jika kalian belum punya kesempatan buat dengerin lagu Give Me Mona, kalian bisa dengarkan di bawah ini atau di radio kita. Follow juga twitter mereka di @GIVEMEMONA

Artist

Genre

Year

Country

Categories

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *